Tren

IHSG Melemah 0,71 Persen Jelang Libur Natal, Saham Komoditas dan Teknologi Jadi Incaran Investor

Advertisement

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri sesi perdagangan Selasa (23/12/2025) dengan catatan minor, ditutup melemah 0,71% ke level 8.584,78. Pelemahan ini terjadi setelah indeks sempat menyentuh level tertinggi harian di 8.667,70 pada awal perdagangan, namun tekanan jual yang masif sejak sesi pertama membuat indeks terus merosot hingga mendekati titik terendah intraday.

Sikap wait and see investor menjelang libur Natal, ditambah minimnya katalis baru dan penurunan likuiditas pasar, menjadi faktor utama di balik pergerakan IHSG yang lesu. Kondisi ini mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi menjelang akhir tahun.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Sektor Properti dan Energi Pimpin Pelemahan

Tekanan terhadap IHSG datang dari sejumlah sektor. Sektor properti memimpin daftar pelemahan dengan koreksi mencapai 1,24%, diikuti oleh sektor energi yang terkoreksi 0,81%, dan sektor keuangan yang juga turun 0,81%. Pelemahan sektor properti diduga akibat aksi ambil untung pasca reli dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, sektor energi masih dibayangi oleh fluktuasi harga komoditas global. Sektor keuangan menunjukkan kehati-hatian investor terhadap prospek suku bunga serta likuiditas menjelang akhir tahun.

Aktivitas Perdagangan Didominasi Aksi Jual

Volume perdagangan pada Selasa kemarin tercatat mencapai 41,87 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp25,61 triliun. Frekuensi transaksi mencapai 2,76 juta kali. Secara keseluruhan, pasar didominasi oleh saham-saham yang mengalami penurunan harga.

Tercatat sebanyak 373 saham melemah, berbanding dengan 275 saham yang menguat dan 157 saham yang bergerak stagnan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa tekanan jual masih cukup merata, meskipun peluang teknikal jangka pendek tetap terbuka pada saham-saham tertentu yang didukung sentimen sektoral maupun fundamental.

Advertisement

Peluang Saham Pilihan di Tengah Koreksi

Meskipun IHSG berada dalam zona koreksi, sejumlah analis menilai peluang trading jangka pendek masih terbuka. Perhatian tertuju pada saham berbasis komoditas, konsumer defensif, hingga saham telekomunikasi yang dinilai relatif stabil menjelang akhir tahun.

Berikut rangkuman rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini, Rabu (24/12/2025), yang dihimpun dari sejumlah perusahaan sekuritas:

  • BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan saham AKR Corporindo (AKRA), Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), dan Delta Dunia Makmur (DOID) untuk peluang rebound jangka pendek.
  • BNI Sekuritas menyoroti saham Darma Henwa (DEWA), Timah (TINS), Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), Energi Mega Persada (ENRG), Adaro Energy Indonesia (ADRO), serta United Tractors (UNTR) seiring sentimen sektor energi dan alat berat.
  • Phillip Sekuritas memilih saham Harum Energy (HRUM) dan Solusi Sinergi Digital (WIFI) yang dinilai masih menarik di tengah volatilitas pasar.
  • MNC Sekuritas merekomendasikan Merdeka Battery Materials (MBMA), Merdeka Copper Gold (MDKA), Semen Baturaja (SMBR), dan Timah (TINS) dengan fokus pada saham berbasis komoditas dan mineral strategis.
  • CGS International Sekuritas mencermati saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), Harum Energy (HRUM), Telkom Indonesia (TLKM), Medco Energi Internasional (MEDC), Merdeka Battery Materials (MBMA), serta XL Axiata (EXCL).
  • Phintraco Sekuritas mengunggulkan saham WIFI, Indointernet (INET), HRUM, Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT), dan MBMA, seiring kombinasi sentimen teknologi dan komoditas.
  • Panin Sekuritas merekomendasikan Mitratel (MTEL), Chandra Asri Pacific (TPIA), dan Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang dinilai memiliki fundamental jangka menengah yang solid.
  • Mirae Asset Sekuritas memilih saham Bank KB Bukopin (BBKP), Ultrajaya Milk Industry (ULTJ), Unilever Indonesia (UNVR), Buana Lintas Lautan (BULL), INET, serta Kencana Property Investama (KPIG).

Analis pasar menilai pergerakan IHSG hari ini berpotensi cenderung terbatas mengingat sebagian pelaku pasar mulai mengurangi aktivitas menjelang libur Natal. Investor disarankan untuk tetap selektif, mengutamakan saham berlikuiditas tinggi, serta menerapkan manajemen risiko yang ketat.

Dengan volatilitas yang relatif rendah namun masih berpotensi terjadi pergerakan teknikal, saham-saham rekomendasi di atas dapat menjadi referensi bagi investor dan trader dalam menyusun strategi perdagangan jangka pendek.

Disclaimer: Analisis dan rekomendasi saham ini bersifat informatif dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

Advertisement
Mureks