Baterai laptop yang cepat habis sering kali dianggap sebagai tanda perangkat yang sudah menua. Padahal, dalam banyak kasus, borosnya baterai justru dipicu oleh kebiasaan penggunaan sehari-hari yang tanpa disadari terus menguras daya.
Mulai dari pengaturan layar, aplikasi yang berjalan di latar belakang, hingga cara mengisi daya, semua bisa memengaruhi ketahanan baterai laptop. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bukan hanya membuat laptop cepat lowbat, tetapi juga berpotensi mempercepat penurunan kesehatan baterai.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Berikut tujuh hal yang sering luput diperhatikan namun bikin baterai laptop cepat boros, dirangkum Kompas.com pada Jumat (26/12/2025):
1. Kebiasaan Penggunaan yang Mempercepat Penurunan Baterai
Seiring usia laptop bertambah, performa dan daya tahan baterai memang wajar menurun. Namun, kebiasaan penggunaan yang kurang tepat bisa membuat penurunan itu terjadi jauh lebih cepat.
Laptop yang sering panas, lambat, dan cepat lowbat dalam hitungan jam biasanya bukan hanya karena usia, tetapi juga akibat perawatan yang diabaikan. Panas berlebih dan penggunaan yang tidak efisien membuat siklus baterai cepat aus, sehingga kapasitasnya menurun drastis dalam waktu singkat.
2. Penanganan Charger yang Asal-asalan
Charger yang sering ditekuk, digulung terlalu kencang, atau terjepit benda berat bisa rusak lebih cepat. Charger yang bermasalah membuat proses pengisian daya tidak stabil, memicu panas berlebih, dan mempercepat kerusakan baterai.
Selain boros daya, charger rusak juga berisiko menurunkan kesehatan baterai dalam jangka panjang.
3. Sirkulasi Udara yang Terhambat
Menggunakan laptop di atas kasur, bantal, atau sofa dapat menutup ventilasi udara. Akibatnya, kipas bekerja lebih keras dan suhu laptop meningkat. Panas berlebih adalah musuh utama baterai karena mempercepat degradasi sel baterai.
Jika laptop sering terasa panas atau kipas berbunyi kencang, itu tanda sistem pendinginan tidak bekerja optimal.
4. Jarang Membersihkan Kipas dan Ventilasi
Debu yang menumpuk di kipas dan heatsink menghambat pendinginan internal. Kondisi ini membuat laptop bekerja dalam suhu tinggi secara terus-menerus. Dampaknya, baterai lebih cepat terkuras dan usia pakainya memendek.
Pembersihan rutin dengan udara bertekanan atau servis berkala dapat membantu menjaga suhu tetap stabil.
5. Perlakuan Fisik yang Ceroboh
Laptop yang sering dibawa tanpa pelindung, tertekan di dalam tas, atau diangkat dari bagian layar berisiko mengalami kerusakan fisik. Kerusakan pada engsel, layar, atau komponen internal bisa memengaruhi konsumsi daya dan mempercepat penurunan performa baterai, meski dampaknya tidak selalu langsung terasa.
6. Mengabaikan Dampak Jangka Panjang Pemakaian
Laptop yang tidak dirawat dengan baik cenderung mengalami penurunan kualitas secara menyeluruh, termasuk baterai. Panas, debu, dan kerusakan kecil yang dibiarkan menumpuk membuat laptop bekerja lebih keras untuk tugas yang sama, sehingga daya baterai lebih cepat habis.
7. Tidak Memperlakukan Laptop seperti Aset Jangka Panjang
Banyak pengguna baru sadar pentingnya perawatan saat laptop sudah terasa boros atau rusak. Padahal, kebiasaan kecil seperti menggunakan alas keras, menyimpan charger dengan benar, dan membersihkan laptop secara rutin bisa menjaga baterai lebih awet.
Laptop yang dirawat dengan baik bukan hanya lebih tahan lama, tetapi juga tetap bernilai jika suatu saat ingin dijual atau ditukar.






