Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, melontarkan kritik keras terhadap gaya permainan Timnas Futsal Thailand dalam dua laga final Piala AFF Futsal U-16 dan U-19. Souto secara terbuka menyatakan rasa muaknya atas aksi-aksi kekerasan yang terjadi di lapangan.
Dua tim futsal Indonesia berhadapan dengan Thailand di partai puncak Piala AFF Futsal pada Senin, 29 Desember 2025. Di kategori U-16, Tim Merah Putih berhasil keluar sebagai juara setelah menaklukkan Thailand dengan skor ketat 4-3. Namun, di kategori U-19, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dan kalah 1-3.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Sorotan pada Permainan Keras Thailand di Final U-16
Kemenangan Timnas Futsal Indonesia U-16 menjadi perhatian utama, terutama karena permainan keras yang ditunjukkan oleh Thailand. Para pemain Indonesia, termasuk Hetson Messi Sirait, beberapa kali menjadi sasaran pelanggaran keras dari tim tuan rumah.
Insiden ini bahkan memicu reaksi dari warganet yang menyamakan gaya bermain Thailand dengan olahraga bela diri seperti UFC atau Muay Thai, menunjukkan tingkat kekerasan yang dianggap berlebihan.
Hector Souto, melalui akun media sosialnya, tidak menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengecam keras insiden tersebut dan menyayangkan ketidakmampuan wasit FIFA dalam mengendalikan jalannya pertandingan.
“Maaf. Tingkat permainan keras dan aksi-aksi kekerasan yang dibiarkan terjadi di turnamen AFF U19 dan U16 benar-benar memuakkan,” tulis Souto dalam unggahannya. “Sangat menyedihkan bahwa wasit FIFA tidak mampu mengendalikan dan memimpin pertandingan ini.”
Sebagai bentuk protes dan seruan untuk menjunjung tinggi sportivitas, Souto juga menautkan unggahannya ke akun resmi AFC, Futsal Asean, dan Sepakbola Asean. Ia turut membubuhkan tagar #respect dan #fairplay, menegaskan pentingnya nilai-nilai tersebut dalam dunia olahraga.






