Hiburan

Harry De Fretes Kini Fokus Tekuni Bisnis Bubur Ayam “Boim Chicken”, Ungkap Tantangan dan Keuntungan Nama Besar

Advertisement

Aktor senior Harry De Fretes, yang dikenal luas lewat perannya dalam Lenong Rumpi, kini tengah serius menekuni dunia usaha kuliner. Di tengah kesibukannya di industri hiburan, Harry memilih untuk merintis bisnis bubur ayam yang diberi nama Boim Chicken.

Usaha bubur ayam tersebut, menurut Harry, telah berjalan sekitar empat bulan. Meski tergolong baru, ia bersyukur bisnisnya menunjukkan perkembangan positif. “Kabar baik saja, alhamdulillah sehat ya. Bubur masih jalan. Itu kan baru masuk bulan keempat, jadi sekarang malah lagi terus dibenahi apa yang kurang dan sebagainya,” ujar Harry De Fretes saat ditemui di Studio Brownis Trans TV pada Selasa (16/12/2025).

Harry mengakui bahwa saat ini ia memang memusatkan perhatiannya pada bisnis kuliner ini. Baginya, sebuah usaha yang baru dimulai memerlukan fokus penuh agar sistem operasionalnya dapat berjalan dengan baik. “Lagi fokus ke situ karena kan baru dimulai ya. Jadi harus difokusin dulu. Nanti kalau sistemnya sudah bisa jalan sendiri, mungkin saya bisa konsentrasi ke yang lain,” ungkapnya.

Alasan Memilih Bubur Ayam dan Konsep Boim Chicken

Keputusan Harry untuk memilih bubur ayam sebagai menu utama bisnisnya bukan tanpa alasan. Ia melihat bubur sebagai pilihan makanan yang sehat dan mudah dicerna, terutama bagi mereka yang tidak lagi berusia muda. “Buat yang usianya sudah gak muda seperti saya, bubur itu pilihan yang menarik. Gak bikin berat di perut, tapi rasanya juga enak,” jelasnya.

Meski demikian, Harry menegaskan bahwa Boim Chicken tidak hanya akan terpaku pada bubur. Konsep bisnisnya adalah menawarkan berbagai kuliner berbahan dasar ayam. “Boim Chicken ini menawarkan kuliner berbahan dasar ayam. Makanya dimulainya dengan bubur ayam, nanti kita akan melangkah ke jenis makanan lain juga,” ujarnya.

Advertisement

Strategi Bisnis dan Tantangan Persaingan

Dalam hal permodalan, Harry menerapkan sistem kolaborasi dan bagi hasil, yang memungkinkan usahanya berjalan tanpa membutuhkan dana besar di awal. “Sistemnya profit sharing. Jadi bisa jalan tanpa modal besar. Yang dikeluarkan ya equipment dapur. Keseluruhan mungkin Rp 10 juta saja sudah bisa jalan,” bebernya.

Untuk satu porsi bubur ayam Boim Chicken, Harry membanderol harga Rp 25.000. Namun, ia menyadari bahwa menjalani usaha kuliner memiliki tantangan tersendiri, berbeda dengan dunia hiburan yang telah lama ia geluti. “Kalau di artis saya sudah diperhitungkan. Kalau di usaha saya belum. Saya mesti merintis lagi. Persaingan juga banyak, tukang bubur bukan saya doang,” tuturnya.

Meski begitu, nama besar tokoh Boim yang pernah melekat pada dirinya saat membintangi Lenong Rumpi menjadi nilai tambah yang signifikan. “Banyak juga yang beli karena ingat, ‘Oh ini Boim yang dulu itu ya?’. Jadi itu menolong juga,” pungkas Harry, mengakui dampak positif dari popularitas masa lalunya.

Advertisement