Tren

Gunung Semeru Masih Siaga Level III, Catat Puluhan Kali Gempa Letusan dalam Enam Jam Terakhir

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, masih menunjukkan intensitas tinggi pada Senin, 29 Desember 2025. Gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terus didominasi gempa letusan atau erupsi setiap harinya, mempertahankan status Level III (Siaga).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan bahwa pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini, tercatat sebanyak 38 kali gempa letusan/erupsi. “Pada periode pengamatan hari ini pukul 00.00–06.00 WIB tercatat sebanyak 38 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 15–22 mm, dan lama gempa 85–140 detik,” kata Mukdas dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Selain gempa letusan, Gunung Semeru juga mengalami 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 10-25 mm, S-P 15-18 detik, dan lama gempa 49–50 detik.

Secara visual, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati, sementara cuaca cerah hingga berawan dengan angin sedang hingga kencang bertiup ke arah utara.

Data pengamatan aktivitas Gunung Semeru pada Minggu, 28 Desember 2025, selama 24 jam menunjukkan intensitas yang lebih tinggi. Tercatat 149 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–23 mm dan lama gempa 60-180 detik.

Selain itu, terjadi 13 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–86 mm dan lama gempa 29–81 detik, serta 28 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2–9 mm dan lama gempa 33–89 detik. Gunung Semeru juga mencatat 1 kali Harmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, dan 6 kali gempa tektonik jauh pada hari tersebut.

PVMBG Tetapkan Status Siaga dan Beri Rekomendasi

Mukdas menjelaskan bahwa dengan status Level III (Siaga), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar.

  • Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
  • Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
  • Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, mengingat area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
  • Warga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Area yang menjadi perhatian khusus meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Mureks