Teknologi

Dominasi Kecerdasan Buatan: Kaleidoskop Teknologi 2025 di Indonesia dan Dunia

Tahun 2025 telah tiba sebagai penanda era dominasi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Inovasi teknologi ini tidak hanya menjadi sorotan di kancah global, tetapi juga semakin mengakar dalam gaya hidup digital masyarakat Indonesia.

Pengakuan Global dan Inovasi Gadget Berbasis AI

Pengaruh AI diakui secara luas. Majalah Time, yang setiap akhir tahun mengumumkan Person of The Year, pada 12 Desember 2025 membuat pengumuman mengejutkan. Penghargaan Time’s Person of The Year diberikan kepada “The Architects of AI”, sebagai bentuk apresiasi kepada para insinyur yang merancang dan mengembangkan teknologi tersebut.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Di pasar gadget, kehadiran AI semakin meriah dan mendekat ke pengguna. Perangkat dengan fitur AI kini memiliki popularitas yang menyamai ponsel lipat, yang sebelumnya dianggap sebagai puncak inovasi desain. Samsung menjadi pelopor dengan Galaxy AI yang terintegrasi di berbagai lini produknya, mulai dari seri S, Z Fold, Z Flip, hingga Tab. Fitur-fitur seperti Live Translate, Circle to Search, dan Generative Edit untuk foto, sangat membantu dalam urusan pekerjaan maupun hiburan.

Pemain yang baru kembali ke pasar Indonesia, Honor, juga tidak ketinggalan. Mereka memboyong banyak produk smartphone dan tablet dengan fitur Honor AI. Fitur utamanya mencakup AI Image, AI Office, dan AI Privacy, dilengkapi dengan berbagai turunan fitur lainnya. Bahkan, Honor 400 Lite dilengkapi dengan Magic Portal dan tombol fisik AI Camera Button.

Pusat Keunggulan AI dan Infrastruktur Data Center

Untuk mempercepat daya saing dan akses teknologi AI, Indonesia mengambil langkah strategis. Pada 11 Juli 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan Nvidia meresmikan AI Center of Excellence. Inisiatif ini bertujuan memperkuat pendidikan talenta digital AI dan mendorong investasi terkait AI di Tanah Air.

Tidak mau kalah, Telkom juga meluncurkan Telkom AI Center of Excellence pada 29 Agustus 2025. Wadah kolaborasi AI ini menggandeng puluhan mitra, sejalan dengan visi digital nasional dan Roadmap AI Nasional yang telah disiapkan pemerintah.

Perkembangan AI juga memicu booming bisnis data center. Sejak 2024, sektor ini terus mengalami peningkatan signifikan. Pada 2025, data center menjadi kunci penting bagi infrastruktur digital Indonesia, terutama untuk mendukung kemampuan machine learning. Indonesia membidik posisi sebagai hub data center AI untuk kawasan Asia Pasifik, didukung oleh lokasi yang strategis. Para pemain data center lokal semakin tumbuh, dan banyak data center baru diresmikan. Kehadiran data center hyperscale juga membuka peluang bagi perusahaan teknologi global seperti Google, Amazon, dan Alibaba untuk memperluas operasi mereka di Indonesia.

Tren Media Sosial dari Indonesia Mendunia

Selain inovasi teknologi, tahun 2025 juga menyaksikan bagaimana budaya pop dan karya kreatif dari Indonesia mendunia melalui platform media sosial. Fenomena “Tung Tung Tung Sahur”, karakter AI karya TikToker @naxaasht, menjadi “Italian Brainrot” asal Indonesia yang viral secara global pada Mei 2025. Karakter ini bahkan berkembang menjadi aneka produk turunan seperti mainan, setelah awalnya populer di Indonesia saat bulan puasa Ramadhan.

Yang juga fenomenal adalah “Bocah Aura Farming”, Rayyan Arkan Dikha. Anak berusia 11 tahun ini viral di TikTok sejak Juli 2025 dengan gaya jogetnya dalam balapan perahu Pacu Jalur di Riau. Videonya tak terbendung, ditiru oleh selebriti dunia, klub sepak bola terkenal, hingga pebalap MotoGP. Dikha kemudian diangkat menjadi duta pariwisata, membuktikan bahwa budaya unik Indonesia dapat menjadi tren dunia berkat bantuan platform media sosial.

Berbagai peristiwa ini menunjukkan bahwa tahun 2025 adalah tahun yang penuh dinamika dan inovasi, menegaskan posisi AI sebagai kekuatan pendorong utama di dunia teknologi dan digital.

Mureks