Aktor dan pegiat lingkungan, Denny Sumargo, menyatakan kesiapannya untuk menggelontorkan dana hingga Rp 1 miliar demi membeli hutan. Langkah ini diambil sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kelestarian lingkungan di Indonesia, terinspirasi dari unggahan komunitas Pandawara mengenai kerusakan lingkungan akibat penebangan dan penambangan liar.
“Di postingannya Pandawara, ya kemudian gue gak tahu serius atau gak ya. Cuma kalau serius juga bolehlah gitu. Makanya gue bilang, ya yuk, ayo gue Rp 1 miliar pertama deh gitu,” ujar Denny Sumargo saat ditemui di Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (12/12/2025).
Denny Sumargo mengungkapkan bahwa niat patungan membeli hutan ini bukan sekadar wacana. Ia merasa resah melihat dampak nyata kerusakan alam, terutama bencana yang terjadi di Sumatera beberapa waktu lalu. “Karena gue juga cukup merasa terganggu dan resah dengan banyaknya penambangan liar dan juga penebangan pohon liar yang kemudian secara tata kelola lingkungan itu menurut saya pribadi meresahkan,” ungkapnya.
Meskipun ide memiliki hutan terdengar unik, bahkan lucu, Denny Sumargo menegaskan keseriusannya. “Itu sebenarnya bentuk keresahan saja. Tapi kalau kemudian akhirnya itu bisa terwujud juga lucu juga sih gitu. Gue punya saham hutan Rp 1 miliar dan gak akan gue tebang sama sekali. Ya, karena untuk ngejaga hutan-hutan kita,” ujarnya sambil tertawa.
Lebih lanjut, Denny Sumargo melihat aksi ini juga sebagai pesan moral kepada pemerintah. Ia meyakini pemerintah memiliki kepedulian yang sama, namun kepedulian tersebut perlu diwujudkan dalam bentuk sikap dan tanggung jawab nyata dalam menata lingkungan.
“Sebenarnya ini pesan sih untuk pemerintah. Saya yakin pemerintah juga peduli. Cuma kepedulian itu harus hadir dalam bentuk sikap dan juga tanggung jawab bagaimana menata lingkungan kita,” bebernya. Ia optimistis pesannya akan diterima dengan baik, mengingat pemerintah juga terus mengevaluasi kebijakan lingkungan, seperti pembatalan 1.080 sertifikat tanah di Tesso Nilo yang merupakan kawasan konservasi.
Niat Denny Sumargo untuk membeli hutan tidak sendirian. Ia menyebutkan bahwa dana yang terkumpul kini telah mencapai Rp 2 miliar, termasuk dari penyanyi Denny Caknan. “Sudah Rp 2 M ya. Kita kan menganggap ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang hanya menguntungkan diri sendiri,” ujarnya.
Denny Sumargo menilai bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan tanpa sebab. Ia menekankan bahwa alam dan iklim akan terjadi di semua negara, namun antisipasi melalui penjagaan lingkungan menjadi kunci. “Kita gak bisa nyalahin alam dan iklim. Alam dan iklim akan terjadi di semua negara. Tapi bagaimana negara-negara lain mengantisipasi itu kan ya pasti dijaga lingkungannya dulu,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga ekosistem, terutama di wilayah gambut. “Tanah gambut itu sebenarnya kan tidak cocok kalau kemudian jenis-jenis tanaman seperti kelapa sawit masuk di sana, karena resapannya beda dengan pohon-pohon lain,” ungkapnya.
Bagi Denny Sumargo, menjaga hutan adalah investasi untuk masa depan generasi berikutnya. “Ini bentuk kekhawatiran kita, jangan sampai di masa depan generasi penerus kita ditinggalkan bencana. Pohon-pohon dan hutan-hutan itu adalah pelindung kita,” tuturnya.
Ia berharap aksi ini dapat menjadi pengingat bagi semua pihak, terutama pemerintah, untuk meningkatkan kesadaran dan peran penting dalam menjaga lingkungan. “Semoga dengan ada kejadian ini, ini bisa menjadi momen bangkitnya awareness untuk semua pihak, terutama pemerintah yang punya peran penting menjaga lingkungan kita,” pungkas Denny.






