Penyanyi Denada membagikan pengalamannya dalam mendidik putri semata wayangnya, Aisha Aurum, yang kini telah menginjak usia 13 tahun. Memasuki fase remaja, Denada mengaku menghadapi tantangan tersendiri, terutama karena ia harus menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) dengan sang anak.
Sebagai orang tua tunggal, Denada harus bekerja di Indonesia, sementara Aisha tinggal di Singapura. Kondisi ini membuat Denada menerapkan gaya asuh yang unik, di mana perdebatan kecil antara ibu dan anak kini mulai sering terjadi.
Tantangan Mendidik Remaja dalam Jarak Jauh
“Pasti, kalau debat-debat kayak gitu pasti selalu ada. Yang namanya anak usia 13 tahun kan pasti sudah punya pilihan dan preferensi sendiri yang kadang berbeda dengan apa yang aku mau,” ungkap Denada saat ditemui di Studio Transtv Rumpi, Jakarta Selatan, Kamis (18/12/2025).
Salah satu topik yang kerap menjadi perdebatan hangat antara Denada dan Aisha adalah pemilihan sekolah lanjutan. Denada memiliki preferensi tertentu, namun Aisha juga memiliki keinginan yang berbeda.
Pendekatan Diskusi Data dan “Tangan Besi”
Menghadapi perbedaan pendapat tersebut, pelantun lagu “Ku Jemput Jodohmu” ini memiliki cara bijak. Denada mengajarkan Aisha untuk berargumen menggunakan data dan fakta.
“Aku menganut cara parenting bahwa kalau ada perbedaan, kita bisa diskusi. Aku memberikan Aisha ruang untuk mengumpulkan data dan membela apa yang menurut dia benar,” jelasnya.
Namun, Denada menegaskan bahwa tidak semua hal bisa didiskusikan secara demokratis. Ada momen-momen tertentu di mana ia harus mengambil peran tegas sebagai orang tua tunggal.
“Kalau memang hal itu masih bisa didiskusikan, let’s discuss. Tapi kalau menurut aku hal itu tidak bisa didiskusikan, maka aku akan menjadi tangan besi. Aku akan bilang, ‘You have to do it’, ‘Because you have to’,” tegas Denada.
Sikap Posesif yang Saling Memahami
Selain soal pendidikan, Denada juga tidak memungkiri bahwa ia sangat posesif terhadap Aisha, mengingat putrinya adalah anak perempuan satu-satunya. Uniknya, sikap posesif ini justru disambut baik oleh sang anak.
“Pasti posesif banget. Tapi aku rasa masih dalam tahap wajar. Dan senangnya, dia (Aisha) senang-senang saja diposesifin, karena anaknya juga cukup posesif sama aku,” tutup Denada sembari tersenyum.






