Tren

Buya Yahya Tegaskan: Tak Ada Hari Terlarang untuk Hubungan Suami Istri, Ini Penjelasannya

Anggapan mengenai adanya hari-hari tertentu yang dianggap terlarang bagi pasangan suami istri untuk berhubungan biologis masih kerap beredar di tengah masyarakat. Namun, pendakwah kenamaan Buya Yahya menegaskan bahwa keyakinan tersebut tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam.

Dalam penjelasannya yang dikutip dari tayangan YouTube Al Bahjah pada Rabu, 31 Desember 2025, Buya Yahya secara lugas menyatakan, “Semua hari itu baik untuk kebaikan. Tidak boleh meyakini ada hari-hari begitu untuk hubungan suami ini ada hari tidak boleh. Hari Sabtu tidak boleh, hari Ahad, hari Selasa. Hari baik semuanya, darimana ilmu begitu?”

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Buya Yahya melanjutkan, jika seorang istri memang tidak berkenan melayani suami pada hari-hari tertentu, sebaiknya ia menyampaikan alasan yang jujur tanpa perlu mengaitkannya dengan anggapan hari baik atau buruk. “Kalau alasan Anda untuk melakukan kebaikan di hari itu, karena hari Sabtu ngajiri majlis Sabtu, hari Ahad majlis Ahad, hari Selasa majlis Selasa. Tidak usah beralasan, tidak boleh. Bilang saja ’Abang, hari Sabtu majlis Sabtu libur ya. Hari Ahad juga begitu, hari Selasa juga jangan hari itu’ begitu saja. Tidak usah ngomong hari baik, hari tidak baik. Tidak ada, tidak ada hari baik semuanya,” jelasnya.

Selain itu, Buya Yahya juga menekankan pentingnya bagi suami untuk memahami kondisi dan kesiapan istri. Ia mengingatkan agar suami tidak memaksakan kehendak dan selalu mempertimbangkan situasi istri yang mungkin disibukkan dengan berbagai tanggung jawab rumah tangga dan mengurus anak-anak.

Menurutnya, tidak semua keinginan suami harus selalu dipenuhi. “Bukan setiap keinginan Anda harus dipenuhi. Kenapa? Karena istri Anda kadang sibuk dengan anak-anak Anda yang bandelnya kurang lebih seperti Anda. Jadi, suami itu jangan egois. Lihat dulu keadaannya. Kalau ingin cepat, ya dibantu dong kesibukan istri. Kadang-kadang ini tidak seimbang dan tidak adil,” papar Buya Yahya.

Meski demikian, dari sisi istri, Buya Yahya juga memperingatkan agar tidak ogah-ogahan dalam melayani suami tanpa alasan yang syar’i. Ia menegaskan bahwa menolak ajakan suami untuk berhubungan tanpa sebab yang dibenarkan dapat berujung pada dosa.

Mureks