Perum Bulog Cabang Manokwari, Papua Barat, memastikan ketersediaan 1.000 ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun 2025 dan awal tahun 2026. Stok ini akan diperkuat dengan tambahan pengiriman 500 ton yang sedang dalam perjalanan.
Kepala Bulog Manokwari, Sheika Irawaty, menyatakan pada Senin (29/12) di Manokwari, “Namun saat ini sudah ada tambahan pengiriman lagi 500 ton yang sedang dalam perjalanan, jadi kita pastikan beras kita cukup untuk akhir tahun dan awal tahun.”
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Sheika menjelaskan bahwa 1.000 ton stok beras yang tersedia di gudang Bulog Manokwari cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama dua bulan ke depan. Cadangan beras pemerintah ini dialokasikan untuk berbagai keperluan, termasuk penyaluran beras bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, bantuan pangan, serta penjualan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Bulog Manokwari rata-rata membutuhkan 420 ton beras setiap bulannya untuk penyaluran kepada ASN dan TNI-Polri. Wilayah penugasan Bulog Manokwari untuk penyaluran beras ASN mencakup Kabupaten Pegunungan Arfak, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, dan Pemerintah Provinsi Papua Barat.
“Bulog Manokwari tidak menyalurkan beras ASN untuk Kabupaten Manokwari Selatan dan Manokwari. Dua kabupaten tersebut memiliki prosedur penyaluran sendiri,” tegas Sheika.
Untuk kebutuhan beras SPHP, Bulog Manokwari melakukan penyaluran sesuai dengan permintaan pasar. Pada tahun 2025, Bulog Manokwari menargetkan penjualan beras SPHP sebesar 7.694 ton. Hingga November 2025, realisasi penjualan telah mencapai 1.827 ton.
Tingginya target penjualan SPHP ini bertujuan utama untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Kehadiran beras SPHP yang menawarkan harga lebih terjangkau dan kualitas medium diharapkan menjadi alternatif bagi masyarakat saat terjadi kenaikan harga beras.






