Taekwondoin Indonesia, Arya Danu Susilo, berhasil menyabet medali emas di ajang SEA Games 2025 Thailand. Raihan ini terasa sangat istimewa bagi Arya, mengingat ia sempat dipulangkan dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) hanya tiga bulan sebelum pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu digelar, akibat cedera yang kambuh.
Arya mengaku tidak menyangka bisa berdiri di podium tertinggi. Terlebih, lawan yang dihadapinya di partai final adalah atlet kuat asal Vietnam yang sebelumnya menjuarai kelas 74 kilogram di SEA Games Kamboja.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
“Masih nggak menyangka dapat medali emas, apalagi lawannya dari Vietnam yang waktu SEA Games Kamboja kemarin juara kelas 74 kilogram,” kata Arya di sela pembukaan International Inter Student Taekwondo Championship 2025, Sabtu (27/12/2025).
Arya tampil sebagai juara setelah mengalahkan wakil Vietnam, Ly Hong Phuc, di final kelas lightweight 74 kg putra. Namun, perjalanan menuju emas tersebut tidaklah mulus. Ia sempat masuk Pelatnas pada Mei 2025 dan menjalani pemusatan latihan di Korea Selatan pada Juli. Sayangnya, pada awal Agustus, Arya harus dipulangkan karena cedera meniskus di lutut kanan dan kirinya kembali kambuh.
Cedera tersebut merupakan masalah lama yang sudah dialaminya sejak duduk di bangku Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan, Jakarta Selatan. “Cedera lama, hilang, kambuh, hilang, kambuh. Pelatih Korea memang kurang suka atlet yang cedera, akhirnya saya dipulangkan awal Agustus,” ujar Arya.
Meski sempat dipulangkan, Arya menolak menyerah. Ia bertekad menjalani pemulihan sembari meyakinkan manajer tim agar kembali diberi kesempatan. Ini menjadi kali ketiga Arya harus menerima kenyataan dipulangkan dari Pelatnas dalam tiga edisi SEA Games. Sebelumnya, ia mengalami hal serupa pada TC SEA Games 2021 Vietnam karena cedera, serta SEA Games 2023 karena kalah bersaing dengan senior.
Kerja kerasnya berbuah hasil. Pada akhir bulan Agustus, Arya kembali dipanggil masuk Pelatnas. “Selama latihan saya tahan rasa sakit, pakai tape, deker. Obat nyeri juga sesuai anjuran dokter karena saya nggak berani sembarangan, takut doping,” ungkapnya.
Rasa nyeri bahkan masih ia rasakan saat pertandingan berlangsung. “Waktu mau main pertama, kaki sudah sakit banget waktu pemanasan. Akhirnya minum obat. Lawannya tuan rumah Thailand, sempat panik juga, tapi saya yakinkan diri. Alhamdulillah bisa tampil maksimal,” ujar CPNS Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI itu.
Ke depan, Arya menargetkan tampil di Asian Games Aichi-Nagoya 2026. Namun sebelum itu, ia berencana menjalani operasi meniskus. “Tahun depan rencananya operasi. Recovery sekitar tiga bulan. Target saya satu-satu dulu, paling dekat Asian Games. Mudah-mudahan waktunya cukup untuk persiapan,” harap Arya.





