London – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, melontarkan kritik tajam terhadap performa lini belakang timnya setelah kemenangan tipis 2-1 atas Wolverhampton Wanderers di Emirates Stadium pada Minggu (14/12/2025). Arteta menilai anak asuhnya terlalu pasif dalam bertahan, yang berujung pada gol balasan Wolves.
Kemenangan Bersusah Payah di Kandang
Arsenal meraih tiga poin krusial dalam lanjutan Liga Inggris ini melalui perjuangan keras. Gol pembuka keunggulan Arsenal datang dari gol bunuh diri Sam Johnstone pada menit ke-70. Namun, tim tamu berhasil menyamakan kedudukan melalui Tolu Arokodare di menit ke-90. Kemenangan akhirnya diamankan Meriam London berkat gol bunuh diri Yerson Mosquera di menit-menit akhir pertandingan.
Posisi Puncak Klasemen Aman
Kemenangan ini memastikan Arsenal tetap kokoh di puncak klasemen Liga Inggris dengan raihan 36 poin. Mereka kini unggul lima poin dari Manchester City yang berada di posisi kedua, dan belum memainkan pertandingan pekan ini.
Dominasi Penguasaan Bola, Namun Lini Belakang Rentan
Meskipun meraih kemenangan, performa Arsenal dalam pertandingan ini menuai sorotan. Tim tuan rumah tampil dominan dengan mencatatkan 70 persen penguasaan bola dan melepaskan total 17 tembakan. Namun, mereka kesulitan membongkar pertahanan Wolves yang bermain disiplin. Ironisnya, Arsenal justru kecolongan gol dari Wolves yang hanya mampu melepaskan tiga tembakan sepanjang laga.
Kritik Arteta Terhadap Kebiasaan Bertahan
Mikel Arteta secara spesifik mengkritik kebiasaan timnya yang kerap kali tidak bertahan dengan baik saat dalam posisi menunggu. Ia menyoroti bagaimana timnya menjadi pasif setelah menguasai bola selama beberapa menit.
“Namun setelah kami bertahan selama dua atau tiga menit, benar-benar pasif, dengan kebiasaan bertahan yang buruk. Itu sama sekali bukan level yang dibutuhkan melawan tim yang belum melepaskan satu tembakan pun. Saat pertama kali mereka memiliki kesempatan, mereka mencetak gol, dan ini adalah Liga Inggris,” ujar Arteta, dikutip dari BBC.
Arteta menekankan bahwa level permainan seperti itu tidak dapat diterima di kompetisi sekelas Liga Inggris, terutama ketika menghadapi tim yang minim peluang namun mampu memanfaatkannya.






