Hiburan

Ammar Zoni Ungkap Siksaan Fisik dan Intimidasi saat Interogasi Kasus Narkoba di Rutan Salemba

Advertisement

Aktor Ammar Zoni membuat pengakuan mengejutkan dalam persidangan kasus dugaan peredaran narkoba yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (18/12/2025). Ia mengaku mengalami siksaan fisik dan intimidasi selama proses interogasi di Rutan Salemba.

Ammar Zoni menyatakan adanya tindak kekerasan fisik dan tekanan untuk memaksa dirinya serta terdakwa lain mengakui perbuatan mengedarkan narkoba di dalam rutan. Pernyataan ini muncul setelah pihak kepolisian menunjukkan video rekaman berisi pengakuan Ammar Zoni terkait keterlibatannya dalam jaringan narkoba di rutan.

Aktor berusia 32 tahun itu dengan tegas menyatakan bahwa video tersebut bukanlah bukti kebenaran. Menurutnya, video itu adalah hasil dari sebuah skenario yang lahir di bawah tekanan. “Bapak disumpah lho. Ini kami berlima bisa bersaksi. Apa tidak ada penyetruman? Tidak ada pemukulan? Tidak ada penekanan? Kami berlima meminta Yang Mulia untuk dihadirkan CCTV dari pihak Rutan tanggal 3 Januari,” tegas Ammar Zoni di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Ia menjelaskan bahwa pengakuan yang terekam dalam video interogasi tersebut murni merupakan upaya untuk menghentikan kekerasan yang mereka terima selama proses penyidikan di rutan. “Pengakuan saya memang seperti itu yang ada di video, tapi pengakuan saya itu berdasarkan dari tekanan. Tekanan yang di mana CCTV bisa membuktikan itu semua,” beber Ammar Zoni.

Advertisement

Demi membuktikan kebenaran tudingan tersebut, Ammar Zoni meminta majelis hakim untuk memerintahkan pembukaan rekaman CCTV di ruang penyidikan, khususnya pada tanggal 3 Januari 2025. Kakak Aditya Zoni itu yakin rekaman CCTV tersebut akan menunjukkan dengan jelas bagaimana proses interogasi sebenarnya berlangsung dan membongkar tindakan di luar prosedur.

“Kami berlima meminta Yang Mulia untuk dihadirkan CCTV dari pihak Rutan tanggal 3 Januari. Di situ ada CCTV, kita dibawa tekanan, dipukuli, dan disetrum dipaksa untuk mengaku. CCTV tidak akan berbohong,” ucap Ammar Zoni kembali menegaskan permintaannya kepada majelis hakim.

Advertisement