Penghujung tahun 2025 menjadi penanda bagi umat Islam untuk mulai menghitung hari menuju bulan suci Ramadan 2026. Berdasarkan perhitungan yang dihimpun, Ramadan 2026 diperkirakan akan tiba dalam waktu kurang dari dua bulan lagi, membawa serta berbagai persiapan spiritual dan amalan.
Hitung Mundur Ramadan 2026: Perbedaan Penetapan Awal Puasa
Mengacu pada kalender terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, Ramadan 2026 diprediksi jatuh pada Kamis, 19 Februari 2026. Jika dihitung mundur dari tanggal 23 Desember 2025, maka bulan puasa akan tiba dalam waktu sekitar 58 hari lagi.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Penetapan resmi awal Ramadan oleh pemerintah akan menunggu hasil sidang isbat. Sidang ini akan digelar oleh Kemenag RI pada akhir bulan Syakban dengan menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal di berbagai titik di Indonesia.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, telah menetapkan bahwa Ramadan 2026 jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Dengan demikian, jika dihitung mundur dari 23 Desember 2025, Ramadan 2026 berdasarkan hisab Muhammadiyah tersisa 57 hari lagi.
Penetapan ini dilakukan dengan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang menjadi pedoman Muhammadiyah setiap tahunnya. Selain itu, penetapan awal puasa ini juga mengacu pada perhitungan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Berbeda dengan kedua organisasi tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hingga saat ini belum menetapkan tanggal pasti Ramadan 2026. NU menggunakan metode Hisab Imkanur Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Sesuai dengan metode ini, penetapan Ramadan 2026 oleh NU baru akan diputuskan setelah menggelar pemantauan hilal pada akhir bulan Syakban.
Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadan 2026
Rasulullah SAW, para sahabat, dan para ulama telah memberikan contoh serta tuntunan dalam mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan. Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan oleh Abu Maryam Kautsar Amru, berikut adalah amalan-amalan yang dapat dilakukan:
-
Membayar Utang Puasa
Membayar utang puasa menjadi persiapan wajib dan penting. Terutama bagi perempuan yang terhalang puasa karena haid, bulan Syakban menjadi batas waktu terakhir untuk melunasi utang puasa sebelum Ramadan tiba.
Advertisement -
Memperbanyak Berpuasa Sunnah pada Bulan Syakban
Rasulullah SAW banyak melakukan puasa sunnah di bulan Syakban. Dalam salah satu hadits shahih, disebutkan bahwa Rasulullah SAW berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Syakban.
-
Memperbanyak Baca Al-Qur’an dan Mengamalkannya
Amalan ini menjadi latihan membaca Al-Qur’an sebelum memasuki bulan suci Ramadan, yang seharusnya diisi dengan kegiatan membaca Al-Qur’an.
-
Mempelajari Ilmu yang Berkaitan dengan Puasa Ramadan
Membekali diri dengan ilmu seputar puasa Ramadan, seperti hukum, tata cara, dan berbagai syariat yang berkaitan. Dianjurkan pula mempelajari keutamaan bulan Ramadan dan cara meraihnya sesuai tuntunan sunnah.
-
Berdoa agar Dapat Berjumpa dengan Ramadan
Muslim juga dianjurkan untuk berdoa agar disampaikan pada bulan Ramadan, serta mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut kedatangan bulan suci tersebut. Diriwayatkan oleh sebagian ulama salaf, mereka berdoa kepada Allah SWT selama enam bulan agar dapat berjumpa kembali dengan bulan Ramadan, dan setelahnya berdoa selama lima bulan agar amalnya diterima. Doa yang dimaksud adalah doa yang dipanjatkan secara umum dan dilakukan sendiri, sebab tidak terdapat doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat agar bisa bertemu Ramadan.






