Meski telah menginjak usia 55 tahun, Yosi Mokalu, personel grup musik Project Pop, tetap menjaga kebugaran tubuhnya dengan aktif berolahraga. Basket menjadi salah satu olahraga favoritnya yang telah digemari sejak lama, sejalan dengan kecenderungan keluarganya yang juga gemar beraktivitas fisik.
“Kalau sekarang masih basket. Kalau suka olahraganya sih sudah dari dulu. Mungkin karena keluarga genetiknya suka olahraga semua,” ujar Yosi di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (8/12/2025).
Selain rutin berolahraga, Yosi kini mulai lebih selektif dalam memilih asupan makanan. Ia membatasi konsumsi makanan berat, terutama setelah pukul 20.00 WIB. Perubahan ini merupakan pengaruh dari sang istri yang lebih dulu menerapkan gaya hidup sehat.
“Jadi gini, yang duluan strict itu istri saya. Istri saya kan strict ya, biar makannya sehat. Saya pelan-pelan mengikuti, lama-lama ya jadi ikutan sehat juga gitu. Kayak nasi, nasi saya sudah enggak nasi putih, saya pakainya nasi shirataki,” jelas Yosi.
Ia menambahkan, makan berat menjelang waktu tidur berpotensi mengganggu proses pencernaan tubuh. Oleh karena itu, ia mengusahakan agar waktu makan utama tidak melewati batas pukul 20.00 WIB.
“Tapi yang paling penting dari semua kalau soal membatasi, lebih di malam. Malam itu karena kalau kita makan beratnya di atas jam 20.00 WIB, itu kayaknya tidur kita belum cukup untuk mengunyahnya sampai habis. Jadi sebaiknya ya makan berat itu idealnya maksimal jam 20.00,” lanjutnya.
Pola makan yang lebih teratur ini berbanding terbalik dengan kebiasaan Yosi saat masa muda. Ia mengaku dulunya tidak terlalu membatasi makanan karena intensitas aktivitas olahraganya yang sangat tinggi.
“Percaya atau enggak, zamannya saya kuliah makan saya banyak banget. Walaupun badannya enggak gede. Saya bisa lebih banyak daripada orang yang ‘Wow badannya gede’. Kenapa? Karena saya olahraganya tuh bisa tujuh jam sehari. Pagi tiga jam, malam sore ke malam empat jam. Bisa sampai kayak gitu. Jadi makannya banyak,” kenangnya.
Yosi bahkan bercerita pernah mengonsumsi nasi Padang hingga empat piring dan mi bakso sebanyak lima mangkuk dalam sekali makan.
“Dulu saya nasi padang tuh bisa empat sampai lima piring… eh enggak, empat piring. Bakmi yang lima mangkok. Sampai sebanyak itu,” tuturnya.
Kini, dengan kedisiplinan pada pola makan dan olahraga, Yosi merasakan tubuhnya lebih stabil dan tidak mudah terserang penyakit. Hal ini memungkinkannya untuk tetap aktif bernyanyi dan bertanding basket di malam hari.
“Maksudnya kalau kita jaga makan pasti ada efek sampingnya selain kita tidak mudah sakit, kita tidak mudah lelah, gitu ya. Karena ya itu dia, saya bisa olahraga malamnya nyanyi, atau malamnya masih ada tanding,” ungkap Yosi.
Menurutnya, konsistensi pada olahraga dan pengaturan pola makan menjadi kunci utama. Gaya hidup disiplin ini membuat fisiknya tetap prima dan bugar.
“Jadi memang itu dari hidup disiplin, gaya hidup. Yang pertama olahraga, makan dijaga,” pungkas Yosi.






