Warga Minta Tanah Bekas Galian Ditutup Kembali

oleh
oleh

Banyuasin – Proyek Jaringan Gas (jargas) program perdana Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, untuk warga di satu desa dan lima kelurahan dalam wilayah Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, pekerjaan galiannya pipa jaringan banyak dikeluhkan masyarakat.

Ironinya, bekas galian pipa jargas yang ditimbun para pekerja terlihat acak-acakan, banyaknya bekas lubang galian hanya ditutup material tanah bekas tanpa pemandatan, akibatnya tidak jarang bagi kendaraan roda empat yang menepi di bahu jalan pada malam hari terjebak oleh bekas galian tersebut.

“Dari waktu menggali sampai penimbunan lubang jaringan pipa gas pernah saya tegur agar dipadatkan lagi, dijawab para pekerja iya, tetapi sampai sekarang pun belum diratakan secara benar, bahkan saat hujan turun bekas galian tertutup air akibatnya ada mobil truk bermuatan terperosok lubang karena tidak terlihat,” ungkap Ratna, ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Pangkalan Balai.

Menurutnya, galian lubang jaringan pipa gas posisinya bersebelahan dengan aspal jalan yang ada di depan rumahnya, jelas sangat membahayakan pengguna jalan. Akibat tidak padat bekas galian yang ditimbun para pekerja menjadi amblas dan menyisakan kubangan air disertai lumpur, saat hujan tentu airnya mengalir ke jalan.

“Kami senang dengan program ini namun dampak buruknya harus dipikirkan sebab jalan licin, jika tidak berhati-hati pengguna jalan terutama kendaraan bermotor yang melintas bisa tergelincir, ditambah lokasi titik galian pipa tidak dipasang rambu dan ditinggal begitu saja oleh pekerja sangat berbahaya sekali ini,” kata Ratna, sambil marah lantaran kesal dengan pekerja.

Hal senada juga diungkapkan Afri pengguna jalan mengatakan, lubang bekas galian jargas ini jika tidak ditutup sempurna, namun hanya mengandalkan material tanah disekitarnya dapat menimbulkan genangan air yang menyisakan lumpur.

“Kondisi seperti ini jelas sangat membahayakan kami sebagai pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat lainnya, apalagi galian pipa jaringan posisinya persis disebelah aslpa jalan, kami yang tinggal di sini pernah terjebak bagaimana pengguna jalan dari luar wilayah Kecamatan Banyuasin III, apa lagi malam hari banyak kendaraan roda empat yang menepi di badan jalan terperosok bekas galian lantaran tidak terpasang rambu pembatas,” jelasnya.

Sementara itu, A. Rosyadi Camat Banyuasin III saat dimintai komentar oleh wartawan media ini menjelaskan, dirinya telah banyak menerima laporan dari masyarakat, dampak galian pipa jaringan gas yang dilakukan oleh pihak ketiga sebagai pelaksana kegiatan, hal ini juga pernah di beritahukan ke pihak pelaksana lapangan agar diperbaiki.

“Kami sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten Banyuasin dibangunnya jaringan gas bumi untuk masyarakat di satu desa lima kelurahan, namun kami meminta agar pekerjaan tersebut lebih memperhatikan kemaslahatan orang banyak, pekerjaan tersebut pasti memiliki standar operasional, dan itu harus dipakai,” tegasnya.

(SMSI Banyuasin)