Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa pembangunan kota tidak dapat berjalan secara sepihak. Menurutnya, proses tersebut harus dilandasi oleh ketulusan niat dan kebersamaan dari seluruh elemen masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Farhan dalam forum Kopiah F3U yang mempertemukan ulama, tokoh budaya, dan masyarakat Kota Bandung di Pendopo, Sabtu (27/12). Ia menekankan pentingnya ruang dialog seperti F3U karena menghadirkan keterbukaan, kejujuran, dan keberanian untuk saling mendengarkan.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Forum seperti ini adalah sumber suara yang saya cari. Kalau hati kita menyatu untuk kebaikan Kota Bandung, insyaallah jalan akan dimudahkan,” ujar Wali Kota Farhan.
Farhan juga menyampaikan bahwa kepemimpinan merupakan sebuah pilihan dengan konsekuensi besar. Berbagai kritik dan ujian yang muncul harus dihadapi dengan sikap lapang dada serta rasa syukur, sebagai bagian dari amanah yang diemban untuk melayani masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Ustaz Erick Yusuf turut menyampaikan pandangannya. Ia menyebutkan bahwa amanah membangun Kota Bandung tidak hanya berada di pundak wali kota dan jajarannya, melainkan juga seluruh masyarakat. Menurutnya, kebersamaan dan niat tulus menjadi fondasi utama dalam mewujudkan kota yang berkeadilan dan penuh keberkahan.
“Yang diamanahi Kota Bandung itu bukan hanya Pak Wali Kota, tetapi kita semua yang hidup dan lahir di kota ini,” kata Ustaz Erick.
Ustaz Erick juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyatukan nilai spiritual dengan kebijakan publik, termasuk dalam isu sosial dan lingkungan. Melalui forum Kopiah F3U ini, Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog yang konstruktif bersama tokoh agama dan masyarakat.






