Ukuran Tempe Diperkecil

oleh
oleh

EMPATLAWANG – Mahalnya harga kedelai ikut berdampak bagi produsen tempe dan tahu maupun susu kedelai di Kabupaten Empat Lawang.

Rusmawati (42) Salah seorang produsen tempe di kecamatan Tebing Tinggi Rusmawati mengatakan, akibat mahalnya harga kedelai terpaksa memperkecil ukuran dan mengurangi produksi tempe.

“Harga kedelai saat ini mahal naik Rp 3000 dari harga sebelumnya Rp 7000 menjadi Rp 10.000 perkilogramnya,” kata Rusmawati kepada wartawan, Selasa (19/1).

Dijelaskannya, kenaikan harga kedelai tersebut, tentunya sangat berdampak pada usaha miliknya. Karena biaya produksi semakin tinggi dengan jumlah produksi yang sama.

“Ya dampaknya biaya produksi semakin naik, sedangkan omsetnya menurun. Tidak bisa menabung hanya bisa cukup membayar kuli (pekerja,red) saja,” jelasnya.

Dirinya harus memutar otaknya supaya usahanya tetap bertahan ditengah tingginya biaya produksi. Salah satunya dengan memperkecil ukuran tempe dan mengurangi jumlah produksi.

“Terpaksa memperkecil ukuran tempe. Dari pada menaikan harga takutnya pembeli tidak mau lagi karena harga mahal, apalagi sekarang sedang susah, krisis ekonomi sedang melanda, harga karet anjlok, padahal masyarakat Kabupaten Empat Lawang kebanyakan petani,” ujarnya.

Selain memperkecil ukuran tempe sambung Rusmawati, juga mengurangi produksi. Biasanya memproduksi dua kuintal lebih, saat ini hanya satu kuintal saja berat.

“Jika ini terus terjadi tingginya harga kedelai maka produksinya tetap dikit,” ungkapnya

Menurutnya, jika harga kedelai yang merupakan bahan utama tidak turun. Dikhawatirkan banyak produsen yang terancam gulung tikar. Karena mahal biaya produksi daripada pemasukan.

“Kami berharap harga kedelai ini secepatnya turun,” harapnya.

Sementara itu Kabid Perdangangan Yeni Novita saat dikonfirmasi mengatakan, harga kedelai memang mengalami kenaikan secara nasional. Kenaikan harga itu juga terdampak bagi produsen tempe di Kabupaten Empat Lawang.

“Memang dipasaran produsen yang memiliki usaha produksi tempe untuk mensiasati agar harga jual tidak tinggi, yaitu melakukan pengecilan ukuran tempe,” pungkasnya (Ken)