Uang Palsu Pecahan Rp50.000 Beredar di Masyarakat Empat Lawang

oleh
oleh

Laporan: Agus Subhan Bakin
EMPATLAWANG-Diduga sudah banyak uang palsu sudah beredar di tangan masyarakat, terkhusus warga Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, Kamis (4/3).

Salah seorang pedadang toko baju di Pasar Tebing Tinggi, Tiara (21) mendapatkan satu lembar uang dengan nilai Rp. 50ribu. Yang baru disadarinya saat mau menyetor uang di Bank Sumsel Babel Cabang Tebing Tinggi, yang berada di area Pasar Tebing Tinggi.

“Tadi Saya menemani untuk menyetor uang di Bank Sumsel yang ada di pasar, nah diberitahu oleh pihak bank bahwa terdapat satu lembar uang Rp. 50ribuan dari yang kami setor palsu, lalu langsung dicoret uangnya oleh petugas teler banknya, dan dikembalikan ke kami”. Kata Tiara.

Dituturkan Tiara, mengatakan bahwa uang palsu tersebut, tidak mengetahui kapan ia mendapatkannya, tapi uang tersebut dinyatakan palsu oleh pihak bank, karena warnanya yang luntur dan benang pita uangnya tidak ada rulisan angka 50ribu.

“Kami tidak mengetahui kapan kami dapat uang tersebut, karena banyak transaksi ditokoh, nah Tadi pihak bank memberitahu kami bahwa uangnya palsu, karena tidak ada tulisan angka Rp. 50ribu yang tertulis di benang pita, dan uangnya juga luntur. Sekarang uangnya masih kami simpan ditokoh, namun sudah dicoret oleh pihak bank, uangnya kami simpan supaya bisa membandingkan uang palsu dengan yang alsi, agar tidak tertipu lagi dengan uang palsu tersebut,” Tuturnya

Sementara itu, Kepala Bank Sumsel Babel Cabang Tebing Tinggi, Eldika, belum mengetahui hal tersebut, namun pihaknya akan memverifikasi pegawainya.

“Nanti saya akan verifikasi ke tim saya,” Kata Eldika Saat dikonfirmasi via Whatshapp

<Eldika, Menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam transaksi atau menerima uang dari pihak manapun, dan harus tau cara membedakan uang asli dengan palsu.

“Himbuan kepada masyarakat, untuk lebih berhati-hatu dalam menerima uang dari pihak manapun, cara yang paling simpel untuk mebedakan uang asli atau palsu cukup dengan 3D, dilihat, diraba, dan diterawang.”Imbaunya.*