Tersesat di Hutan Keramat 24 Jam, Kakek Hattani Bertemu Wanita Cantik, Tapi Setelahnya

oleh
oleh
Sorang kakek berusia 59 tahun di Provinsi Jambi tersesat 24 jam di hutan keramat.
Hattani (59), warga Desa Tarikan Kecamatan Muara Kumpeh Provinsi Jambi, menceritakan pengalamannya saat hilang di Hutan Keramat Desa Tanjung Atap.-Foto: Hetty/sumeks.co-,

MUREKS.CO – Sorang kakek berusia 59 tahun di Provinsi Jambi tersesat 24 jam di hutan keramat. Pria itu diketahui bernama Hattani warga Desa Tarikan Kecamatan Muara Kumpeh.

Dia dilaporkan pihak keluarga hilang Selasa, 8 November 2022 sekira pukul 18.00 WIB dan ditemukan Kamis, 9 November 2022 sekira pukul 15.30 WIB.

Kejadian menimpa kakek Hattani itu sempat menghebohkan warga Desa Tanjung Atap dan Desa Tanjung Atap Barat.

Baca Juga :192 Nasabah Tertipu Arisan Online, Begini Mudusnya

Kakek Hattani dilaporkan hilang saat ikut dengan keponakannya untuk melihat bangsal sapi di Hutan Keramat Desa Tanjung Atap.

Dikutif dari sumeks.co, Kakek Hattani menceritakan awal mula dirinya dinyatakan hilang. Sebelumnya, Hattani memang ikut bersama keponakannya Awaludin untuk mencari sapinya di bangsal sapi berada di seberang desa.

Selama dua jam mencari sapi, namun tidak kunjung ketemu. Akhirnya Awaludin berniat mengambil nanas di kebun mereka tak jauh dari bangsal sapi milik Awaludin. Keponakannya tersebut meminta Kakek Hattani untuk menunggu saat dirinya mengambil nanas.

Baca Juga :Pejabat Dinas Pendidikan Ditangkap Polisi Diduga Terkait Suap Fee Proyek

“Saya menunggu dan tidak kemana-kemana, posisi saya tetap disana saat Awal minta saya menunggu. Saya tidak berani kemana-mana, karena saya kan baru pertama kali kesini dan tidak paham jalan,” jelas Kakek Hattani.

Setelah lama menunggu dan hari kian gelap, Kakek Hattani memutuskan untuk mencari jalan keluar. Caranya dengan menyusuri jalanan yang tampak lebar, namun tidak berhasil.

Saat menyusuri jalan, dirinya bertemu dengan seorang wanita cantik berambut pirang. “Dia (wanita cantik itu) bertanya kepada saya mau kemana, namun tidak saya gubris. Wanita itu pun menghilang,” cerita kakek Hattani.

Baca Juga :Dikira Aman, Ternyata Terekam CCTV, Hasil Kejahatan untuk Bayar Hutang

Kemudian, Kakek Hattani melanjutkan perjalanan untuk mencari tempat istirahat. Di tengah pencariannya, tiba-tiba bertemu dengan seekor buaya besar.

Keduanya pun terlibat perkelahian hebat, namun Kakek Hattani berhasil menaklukkan buaya tersebut.

“Saya bilang ke buaya itu bahwa saya tidak takut, alhamdulillah saya berhasil mematahkan moncong buaya tersebut,” ungkap Kakek Hattani sembari menunjukkan bekas luka di tangannya akibat berkelahi dengan buaya.

Karena saat itu hujan lebat dan Kakek Hattani sudah merasa kelelahan. Akhirnya dia menemukan sebuah pondokan besar.

Baca Juga :Pelajar Ditusuk Tiga Lubang Saat Nonton Pesta Orgen Tunggal

Di sana, Kakek Hattani merebahkan badannya dan mencoba untuk memejamkan mata. Saat itulah, Kakek Hattani didatangi dua makhluk besar bertaring dan mencekiknya.

“Karena kondisi terdesak saya lalu membaca ayat 1000 dinar, dan kedua makhluk itu melepaskan saya. Namun, mereka terus mengganggu saya dengan menggoyang-goyangkan pondokan yang saya duduki,” terangnya.

Dalam perjalanannya, Kakek Hattani merasa kehausan dan kelaparan. Dia pun berusaha mencari sumber makanan dan sumber air. Kakek Hattani pun hanya makan pucuk pohon yang ditemukannya saat di perjalanan.

Baca Juga :Tiga Komplotan Curanmor Beraksi di 32 Lokasi, Hanya Butuh Waktu 10 Detik

Kakek Hattani pun menceritakan, bahwa dirinya sempat bertemu dengan seseorang berbaju merah dan bertopi merah yang memberikannya tiga buah nanas. Menurut Kakek Hattani, pesan dari pria tersebut, bahwa buah nanas yang diberikannya ini adalah oleh-oleh darinya untuk warga desa setempat.

“Sesuai pesan dari orang tersebut, bahwa buah nanas ini saya berikan kepada warga yang sudah menemukan saya,” lanjutnya.

Menurut Kakek Hattani, saat ditemukan, dirinya sedang berjalan dan sempat akan berlari karena khawatir kedua orang yang ditemuinya akan membunuhnya.

Baca Juga :Waw… Ada Kupon Berhadiah di Koran Linggau Pos

Tapi, ketika dua orang tersebut bertanya kepada saya apakah saya orang Jambi, disanalah saya langsung tersadar dan memeluk mereka,” ungkapnya.

Warga pun langsung membawa Kakek Hattani yang terkulai lemah tak bertenaga, dengan menggunakan sebuah perahu. Kakek Hattani pun mengucap syukur karena berhasil selamat saat berada di dunia lain tersebut. (*)