Tren

TelkomGroup Resmi Pisahkan InfraNexia, Perkuat Bisnis Infrastruktur Digital Nasional dengan Aset Rp90 Triliun

Advertisement

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara resmi mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen untuk melakukan spin-off sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 12 Desember 2025, menandai langkah strategis pembentukan anak usaha baru bernama PT Telkom Infrastruktur Indonesia (InfraNexia).

Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi transformasi TLKM 30 yang digagas Telkom, bertujuan untuk menata portofolio bisnis agar lebih fokus dan efisien. Dengan pemisahan ini, InfraNexia diharapkan menjadi motor pertumbuhan baru yang signifikan dalam bisnis infrastruktur digital TelkomGroup.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Optimalisasi Aset Infrastruktur Melalui InfraNexia

InfraNexia akan mengelola lebih dari 50% jaringan fiber optik milik Telkom, mencakup segmen akses, agregasi, backbone, serta berbagai infrastruktur pendukung lainnya. Proses spin-off tahap pertama saat ini sudah berjalan, sementara tahap kedua ditargetkan rampung pada tahun 2026. Total nilai aset yang akan dikelola InfraNexia diperkirakan mencapai Rp90 triliun.

Melalui pemisahan ini, InfraNexia diharapkan mampu meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi. Selain itu, peluang untuk melakukan network sharing dan menjalin kemitraan strategis akan semakin terbuka lebar, yang pada akhirnya akan mendorong penciptaan nilai tambah optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Komitmen Mendukung Digitalisasi Nasional

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyampaikan bahwa persetujuan spin-off ini merupakan penguatan agenda transformasi perusahaan dan upaya percepatan digitalisasi nasional. Ia menegaskan bahwa restrukturisasi ini akan membentuk struktur usaha yang lebih tangkas dan berfokus, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi negara dan masyarakat.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemangku kepentingan dalam mendukung transformasi dan pencapaian kinerja terbaik,” ujar Dian Siswarini, mengapresiasi dukungan yang diterima Telkom.

InfraNexia dan Dukungan Kebijakan Nasional

Kelahiran InfraNexia juga merupakan perwujudan komitmen Telkom dalam pengelolaan aset digital nasional yang efisien dan berkontribusi maksimal bagi negara. Dengan potensi pasar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor, InfraNexia diproyeksikan menjadi penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.

Advertisement

Selain itu, Telkom juga mendapatkan penugasan khusus dari pemerintah untuk mengoperasikan dan menjaga layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama masa transisi. Penugasan ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas Telkom sebagai pemain utama dalam layanan data center dan cloud nasional.

Restrukturisasi Kepengurusan untuk Mendukung Transformasi

RUPSLB pada 12 Desember 2025 juga menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Telkom. Perubahan ini dilakukan untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan mendukung langkah-langkah transformasi yang sedang dijalankan.

Berikut adalah susunan komisaris dan direksi terbaru Telkom:

  • Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
  • Komisaris Independen: Deswandhy Agusman, Ira Noviarti, Rofikoh Rokhim
  • Direktur Utama: Dian Siswarini
  • Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
  • Direktur Wholesale & International Service: Budi Satria Dharma Purba
  • Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi

Empat Pilar Strategi Transformasi TLKM 30

Transformasi Telkom dijalankan melalui empat pilar strategis utama, yaitu:

  1. Peningkatan keunggulan operasional dan layanan, serta optimalisasi efisiensi modal.
  2. Konsolidasi dan penataan portofolio bisnis agar lebih fokus dan sinergis.
  3. Unlocking value portofolio infrastruktur digital, termasuk pembentukan InfraNexia.
  4. Transisi menjadi strategic holding untuk menciptakan nilai jangka panjang dalam ekonomi digital.

Dengan implementasi strategi tersebut, Telkom berambisi untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang lebih fokus dan lincah, serta mampu bersaing di tingkat global.

Prospek Ke Depan

Spin-off InfraNexia menegaskan komitmen Telkom untuk terus memperkuat fundamental bisnis infrastruktur digitalnya. Pengelolaan aset yang lebih efisien dan kolaborasi strategis diharapkan akan semakin memperkokoh posisi Telkom sebagai penggerak utama ekosistem digital Indonesia. Langkah ini juga sejalan dengan visi nasional dalam mempercepat transformasi digital dan menjaga kedaulatan data negara demi masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan.

Advertisement
Mureks