SMAN 1 Rupit Terapkan PTM Genap Ganjil

oleh
oleh

MURATARA – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Rupit, mulai melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tatap muka pada masa pandemi Covid19, Kamis (25/08/21).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan RI terkait pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan dengan mengikuti perotokol kesehatan.

SMA Negeri 1 Rupit merupakan melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka sesuai dengan keputusan tersebut. Sebelum dilakukan KBM secara tatap muka, SMA Negeri 1 Rupit telah terlebih dahulu mensosialisasikan kegiatan ini pada orang tua/ wali peserta didik.

Dalam sosialisasi ini, orang tua atau wali peserta didik dijelaskan mengenai dasar aturan dalam penyelenggaraan KBM tatap muka dan sistem pembelajaran yang akan diterapkan dalam KBM tersebut.

Orang tua peserta didik juga diberikan pilihan untuk memberikan surat izin wali murit bahwa anaknya diizinkan mengikuti KBM tatap muka disekolah.

Kepala Sekolah SMAN 1 Rupit, Jamal Nasor mengatakan, bahwa belajar mengajar tatap muka telah dilaksanakan sejak Senin (23/08/21) kemarin dengan sistem ganjil genap.

“Ada 1031 siswa/i peserta didik SMAN 1 Rupit mengikuti BKM tatap muka dengan sistem ganjil genap,” jelas dia.

Diterangkanya, dalam pelaksanaan BKM tatap muka di pandemi ini siswa dalam 1 ruangan dibagi menjadi dua. Yakni jika dalam 1 kelas terdapat 30 siswa maka disaat ini hanya 15 siswa dalam 1 kelas.

“Artinya BKM tatap muka ini, sehari masuk tatap muka 1 hari tik dan seterusnya. Sementara yang tidak masuk tetap mendapatkan tugas melalui belajar daring,” jelas ia.

Selain itu, masuk siswa juga diatur sedemikian rupa, yaitu antara pukul 07.30-11.00 WIB untuk hari senin- kamis dan pada hari jumat pulang pukul 10.00 wib. Aturan ini juga dibuat untuk tetap menerapkan segala bentuk protocol kesehatan sebelum, saat, dan sesudah pembelajaran dilakukan.

Termasuk di dalamnya cek suhu tubuh, cuci tangan, memakai masker, pengaturan jarak antar setiap peserta didik, dan menghindari berkumpul terlalu lama dalam satu ruangan.

“Saya selalu mengingatkan kepada warga sekolah untuk tetap disipilin, jangan sampai kendor. Semua protocol kesehatan harus tetap dilaksanakan baik didalam ataupun diluar ruangan kelas. Selagi dalam lingkungan sekolah, semuanya harus tertib dan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih,” sampai Jamal Nasor.

Terpisa Siswi Kelas XI SMAN 1 Rupit, Kaita mengatakan rasa senang dapat melakukan pembelajaran secara tatap muka dan kembali beraktivitas belajar di sekolah.

“Senang dapat masuk kembali ke sekolah, namun ada sedihnya juga sih karena tidak semuanya dapat masuk belajar. Sebab adanya sistem pembagian hari dan beda jam,” kata Kaita.

Ditambahkanya, mengikuti belajar tatap muka jauh lebih muda dipahami dibandingkan dengan belajar via daring. Bahkan semangat belajar juga berebda jauh. “Kami harapkan belajar tatap muka ini cepat kembali normal seperti biasanya,” tutup dia. (Fei)