Sepi, 200 Pedagang Tutup Lapak

oleh
oleh

MUSI RAWAS- Selama pandemi Covid-19, sedikitnya 200 pedagang di Pasar B Srikaton Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas (Mura), pilih tutup usahanya. Hal tersebut dikarenakan sepinya pembeli. Sedangkan untuk di Pasar di Megang Sakti, sebagian pedagang menggunakan sistem libur dagang.
“50 persen lebih pedagang di Pasar B Srikaton tutup selama pandemi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mura, Warindi melalui Kabid Pengelola Pasar, Dedi melalui Pembantu Pengelola Pasar B Srikaton, Andika Susandi kepada Musirawas Ekspres, Selasa (24/8).
Dikatakannya, berdasarkan data yang tercatat di Disperindag Kabupaten Mura, jumlah pedagang di Pasar B Srikaton sebanyak 350 pedagang yang tercatat secara umum. Namun, selama pandemi ini, sekitar 200 pedagang tutup.
“Ada 350 pedagang yang terdata secara umum. Selama pandemi ini, banyak pedagang yang menutup usahanya, bahkan hingga 200 pedagang,” jelasnya.
Dikatakannya, dari 200 pedagang tersebut, hampur semuanta didominasi dengan pedagang pakaian dan juga pelatan lainnya. Sedangkan untuk pedagang sayuran dan bumbu-dapur masih bertahan.
“Kalau pedagang sayuran masih buka dan bertahan. Tapi yang tutup banyak kios pedagang pakian dan klontongan, plastik dan juga perabotan. Mereka tutup karena sepinya pembeli,” ungkapnya.
Ditamabahkannya, selain sepinya pembeli, juga karena adanya renovasi pasar. Namun, lebih banyak dikarenakan sepi. Dengan adanya pedagang yang tutup, maka saat ini banyak kios, los dan lapak di Pasar B Srikaton yang kosong.
“Karena biaya operasional tidak sesuai dengan pendapatan atau hasil yang diperoleh,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dari 200 pedagang yang tutup tersebut, memang ada beberapa pedagang yang dikonfirmasi tutup total alias tidak lagi berjualan di Pasar B Srikaton. Hanya saja, lebih banyak hanya tutup sementara.
“Ada beberapa pedagang yang memang tidak berjualan lagi atau tutup permanen. Tapi, kebayakan tutup sementara dan akan kembali lagi. Tapi kalau yang tutup permanen itu, pedagang yang memang ekonominya terpuruk,” pungkasnya.

Sementara itu, Pembantu Pengelola Pasar Megang Sakti, Gunawan memgaku, sejauh ini, khususnya selama pandemi tidak ada pedagang di Pasar Megang Sakti yang tutup secara permanen lantaran dampak pandemi Covid-19.
“Total pedagang di Pasar Megang Sakti sendiri akan lebih dari 200 pedagang. Selama pandemi ini, tidak ada pedagang yang tutup permenen. Tapi, memang ada beberapa pedagang yang libur berjualan, seperti hari ini jualan besok tidak, besoknya jualan lagi,” tutupnya. (kom)