Sejarah Tugumulyo Musirawas

oleh
oleh
Tugumulyo Musirawas

 

MUREKS.CO.ID –  MUKADIMAH – Sepanjang penelusuran dokumen sejarah, baik di Arsip Nasional RI [https://anri.go.id] maupun Delpher Nationale Bibliotheek Belanda [https://www.delpher.nl], kata Toegoemuljo seringkali berdekatan dengan kata: colony, Proatinlima, Moearabeliti, atau Onderafdeeling Moesi Oeloe.

Nama Tugumulyo di Musirawas (bukan Tugumulyo OKI), diduga kuat muncul antara tahun 1937~1940, bersamaan dengan terbentuknya 15 kampung/desa transmigrasi dengan total warga transmigran 2.486 KK.

Kelimabelas desa itu adalah: (1) A. Widodo, (2) B. Srikaton, (3) C. Nawangsasi, (4) D. Tegalrejo, (5) E. Wonokerto, (6) F. Trikoyo, (7) G. Mataram, (8) H. Wukirsari, (9) I. Sukomulyo, (10) J. Ngadirejo, (11) K. Kalibening, (12) L. Sidoharjo, (13) M. Sitiharjo, (14) O. Mangunharjo, dan (15) P. Mardiharjo.

Disertasi KJ Pelzer ” Pioneer Settlement in The Asiatic Tropics” (1945: hal 222) menyebutkan: “In October 1940, this project had 15 desas, according to an oral statement by the Controleur at Loeboeklinggau. Six hundred and fourteen families had arrived in 1937, 859 in 1938, 423 in 1939, and 590 in 1940. An additional 2,500 families would fill the colony completely”.

Kata Tugumulyo berasal dari kata ‘tugu’ dan ‘mulyo’. Secara fisik-kultural, tugu adalah bangunan meninggi berbentuk silinder meruncing ke atas, terbuat dari batu, bata atau material lain.