Wali Kota Bima Resmikan Sosialisasi Imunisasi Heksavalen NTB: 6 Penyakit dalam Satu Suntikan

Dikurasi olehMureks AI
WALI KOTA BIMA RESMIKAN SOSIALISASI IMUNISASI HEKSAVALEN PROVINSI NTB
Pemerintah Kota Bima secara resmi memulai kegiatan sosialisasi program imunisasi heksavalen (DPT–HB–Hib–IPV) di Gedung Seni Budaya Kota Bima pada Kamis, 27 November 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari kebijakan baru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk memperkuat program imunisasi nasional dengan vaksin yang mengandung enam antigen dalam satu suntikan, melindungi anak dari difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae type B (Hib), dan polio. Kota Bima menjadi wilayah pertama di Provinsi NTB yang menerapkan vaksin heksavalen, dengan sekitar 600 peserta hadir dalam acara tersebut.

Ringkasan

  • Kota Bima menjadi daerah pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang mengimplementasikan program imunisasi heksavalen.
  • Vaksin heksavalen (DPT–HB–Hib–IPV) merupakan inovasi dari Kementerian Kesehatan RI yang menggabungkan enam antigen dalam satu suntikan.
  • Vaksin ini efektif mencegah enam penyakit berbahaya, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae type B (Hib), dan polio.
  • Acara sosialisasi dihadiri oleh sekitar 600 peserta dari berbagai lintas sektor, menunjukkan dukungan luas terhadap program kesehatan ini.
  • Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap, serta menekan angka kesakitan dan kematian pada bayi serta balita.

Cek Fakta & Data

  • Wali Kota Bima secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Imunisasi Heksavalen Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 27 November 2025.
  • Wali Kota Bima yang menjabat pada 27 November 2025 adalah H. A. Rahman H. Abidin.
  • Vaksin heksavalen melindungi dari difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Haemophilus influenzae type B (Hib), dan polio.
  • Sekitar 600 peserta hadir dalam acara sosialisasi.
  • Kota Bima menjadi daerah pertama di Provinsi NTB yang terpilih untuk melaksanakan penerapan vaksin Heksavalen.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.