Stroke Masih Jadi Penyebab Kematian Utama di Indonesia: Data Terbaru dan Pencegahan

Dikurasi olehMureks AI
Stroke Masih Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Penyakit stroke masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia. Selain beban kematian, stroke juga menyumbang beban pembiayaan kesehatan tertinggi ketiga setelah jantung dan kanker, mencapai Rp5,2 triliun pada tahun yang sama. Meskipun sekitar 90 persen kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes, capaian deteksi dini masih rendah, dan penyakit ini kini juga mengancam usia produktif.

Ringkasan

  • Stroke menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian di Indonesia, menyumbang 18,5 persen dari total kematian nasional.
  • Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2023, berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
  • Beban pembiayaan untuk penanganan stroke sangat tinggi, mencapai Rp5,2 triliun pada 2023, menjadikannya penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker.
  • Sebanyak 90 persen kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, diet tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
  • Stroke tidak hanya menyerang kelompok usia lanjut, tetapi juga semakin banyak ditemukan pada usia produktif, serta menjadi penyebab utama disabilitas di Indonesia dengan 11,2 persen dari total kecacatan.

Cek Fakta & Data

  • Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk pada tahun 2023.
  • Stroke menjadi penyebab kematian utama di Indonesia, menyumbang 18,5% dari total kematian.
  • Beban pembiayaan stroke mencapai Rp5,2 triliun pada tahun 2023.
  • Sekitar 90% kasus stroke dapat dicegah.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.