Kemenkes Deteksi 65% ODHIV di Indonesia per Oktober 2025, Target 68% Tercapai

Dikurasi olehMureks AI
Per Oktober, Kemenkes deteksi 65 persen dari estimasi total ODHIV
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa hingga Oktober 2025, sebanyak 365.010 atau 65 persen dari estimasi total 564 ribu Orang dengan HIV (ODHIV) di Indonesia telah terdeteksi. Dari jumlah tersebut, 70 persen (255.812 orang) telah menerima pengobatan antiretroviral (ARV), dengan 56 persen (142 ribu orang) mencapai supresi viral load. Kemenkes menargetkan deteksi 68 persen dan supresi viral 62 persen pada 2025, serta eliminasi HIV pada 2030 melalui strategi pencegahan ABCDE dan perluasan akses layanan.

Ringkasan

  • Kemenkes telah mendeteksi 65 persen atau 365.010 dari estimasi 564 ribu ODHIV di Indonesia hingga Oktober 2025.
  • Sebanyak 70 persen dari ODHIV yang terdeteksi (255.812 orang) telah menerima pengobatan antiretroviral (ARV).
  • Dari yang menerima ARV, 56 persen atau 142 ribu orang telah mencapai supresi viral load, mendekati target Kemenkes sebesar 62 persen.
  • Kemenkes menargetkan 68 persen deteksi ODHIV pada 2025 dan eliminasi HIV pada 2030 dengan target 95-95-95 (95% tahu status, 95% diobati, 95% tersupresi).
  • Strategi penanggulangan meliputi pencegahan (ABCDE: Abstinence, Be faithful, Condoms, No Drugs, Education), pemberian profilaksis, dan surveilans aktif.

Cek Fakta & Data

  • Kemenkes telah mendeteksi sekitar 365.010 atau 65 persen dari estimasi 564 ribu ODHIV di Indonesia per Oktober.
  • Target deteksi ODHIV adalah 68 persen pada 2025.
  • 255.812 orang atau 70 persen dari ODHIV yang terdeteksi mendapatkan pengobatan antiretroviral (ARV).
  • 142 ribu orang atau 56 persen dari yang mengikuti pengobatan ARV viral load-nya tersupresi.
  • Target Kemenkes untuk viral load tersupresi adalah 62 persen.
  • Target global 2030 adalah 95 persen ODHIV mengetahui statusnya, 95 persen mendapatkan pengobatan ARV, dan 95 persen ODHIV virus HIV-nya tersupresi (target 95-95-95).

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.