Blitar Darurat DBD: 525 Kasus dan 5 Kematian Tercatat hingga November 2025, Warga Diimbau Waspada

Dikurasi olehMureks AI
Blitar Darurat DBD! 525 Kasus, 5 Meninggal Dunia
Kabupaten Blitar saat ini berada dalam situasi darurat Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah mencatat 525 kasus dengan 5 kematian hingga November 2025. Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengonfirmasi lonjakan ini, meskipun jumlahnya lebih rendah dibanding 2024 yang mencapai 1.359 kasus dengan 10 kematian. Miftahul Huda, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, menekankan pentingnya Gerakan 3M Plus untuk memberantas sarang nyamuk secara kolektif, mengingat tren kasus DBD yang fluktuatif setiap tahunnya di wilayah tersebut.

Ringkasan

  • Hingga November 2025, Kabupaten Blitar mencatat total 525 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 5 korban jiwa.
  • Data Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar menunjukkan tren kasus DBD yang fluktuatif, dengan 2024 sebagai tahun tertinggi yang mencapai 1.359 kasus dan 10 kematian.
  • Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Miftahul Huda, mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan fogging tetapi juga aktif melakukan Gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) secara serentak.
  • Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala parah, nyeri sendi dan otot, nyeri di belakang mata, ruam kulit, serta mimisan atau gusi berdarah, dan masyarakat diminta segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tersebut.
  • Pencegahan DBD harus dilakukan secara komunal di setiap lingkungan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti.

Cek Fakta & Data

  • 525 kasus DBD di Kabupaten Blitar hingga November 2025.
  • 5 kematian akibat DBD di Kabupaten Blitar hingga November 2025.
  • Miftahul Huda adalah Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
  • Tren kasus DBD di Blitar fluktuatif, dengan 140 kasus (1 meninggal) pada 2021, 390 kasus (3 meninggal) pada 2022, 238 kasus (0 meninggal) pada 2023, dan 1.359 kasus (10 meninggal) pada 2024.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.