Konsumsi Makanan Ultra-Proses (UPF) yang terus meningkat, terutama di kalangan mahasiswa dan pekerja, menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan fisik dan mental. Dr. dr. Merita Arini, MMR, Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menjelaskan bahwa UPF yang sangat jauh dari bahan alami dan didominasi zat tambahan dapat memicu berbagai penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga kanker. Selain itu, UPF juga terkait dengan gangguan tidur, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya, yang disebabkan oleh sifat pro-inflamasi serta rendahnya nutrisi, tingginya kalori, garam, dan bahan kimia tambahan. Oleh karena itu, diperlukan perubahan sistemik untuk mengatasi dampak negatif ini.
Ringkasan
●
Konsumsi Makanan Ultra-Proses (UPF) terus meningkat di masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa dan pekerja dengan gaya hidup serba cepat.
●
Pakar Kesehatan Masyarakat UMY, Dr. dr. Merita Arini, MMR, menegaskan bahwa UPF mengancam kesehatan fisik, menyebabkan peningkatan risiko penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, dan kanker.
●
Dampak UPF meluas hingga kesehatan mental, di mana penelitian menunjukkan keterkaitan dengan gangguan tidur, kecemasan, dan masalah psikologis lainnya.
●
Sifat pro-inflamasi UPF, akibat nutrisi rendah, kalori dan garam tinggi, serta bahan kimia tambahan, menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah dalam tubuh.
●
Diperlukan perubahan sistemik untuk mengatasi lonjakan konsumsi UPF dan mitigasi risiko kesehatan jangka panjang yang ditimbulkannya.
Cek Fakta & Data
Dr. dr. Merita Arini, MMR adalah Pakar Kesehatan Masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
UPF adalah kategori tertinggi dalam sistem NOVA Food Classification yang dikembangkan oleh ilmuwan asal Brasil.
Konsumsi UPF berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit tidak menular (obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, kanker) dan masalah kesehatan mental (gangguan tidur, kecemasan, gangguan psikologis).
Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.