Prihatin Ekosistem Rusak, Alchansa Farm Sukses Budidaya Baung Batu

oleh
oleh

LUBUKLINGGAU-Kian bertambah masa semakin berkurang pula jumlah populasi ikan endemik asli sungai, seperti ikan Jelawat, ikan Nilam, maupun ikan Baung. Berkurangnya populasi ikan sungai, khususnya di Wilayah Kota Lubuklinggau, Musirawas, maupun Muratara ini, tidak lain karena rusaknya habitat asli mereka.

Selain itu, penggunaan putas dan setrum oleh masyarakat dalam mencari ikan di sungai, juga mempengaruhi turunnya populasi ikan secara drastis.

Menanggapi hal tersebut, alih-alih berdemo atau melaporkan pelaku pengrusakan habitat, seorang warga Batu Pepe, RT.04, Kelurahan Petanang Ilir, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, melakukan budidaya ikan liar endemik sungai, jenis Baung Batu.

Adalah Mahadi Suroso, pemilik sekaligus pengelola Alchansa Farm itu memulai ide visionernya pada tahun 2009.

“Saya memperhatikan ekosistem semakin rusak, warga yang mencari ikan di sungai tidak mengedepankan keberlangsungan ekosistem dengan mengambil ikan-ikan kecil juga, sehingga bibit-bibit ikan habis semua, kami prihatin dengan itu semua” ujar Mahadi mengawali ceritanya kepada Musirawas Ekspres.

Dengan motivasi untuk memperbaiki ekosistem sungai di lingkungan sekitarnya, serta sebagai bentuk tanggungjawabnya dalam melestarikan lingkungan, Mahadi bertekad untuk mengembangbiakkan sendiri ikan endemik asli sungai tersebut.

“Kalau kita tegur, takut justru jadi pertengkaran, untuk itu kami berpikir, bahwa harus ada yang bisa mengontrol kelahiran dan keberlangsungan bibit ikan di sungai. Untuk itu kami bertekad bisa memijah sendiri ikan sungai itu. Saat ini kami baru mengembangkan jenis Baung Batu,” ujar pria kelahiran Kalimantan itu.

Mahadi menjelaskan, bahwa perjuangannya untuk bisa mandiri dalam pembenihan bibit Baung, juga penuh dengan kendala.

“2009 kami mulai meneliti Baung, mulai dari kebiasaan, cara hidup, pakan, bahkan sampai nilai ekonomisnya kami teliti semua, learning by doing. Kesusahan dalam mendapatkan bibit awal juga kami rasakan. Namun alhamdulillah setelah cukup lama, tahun 2014 kami beranikan produksi massal dan menghasilkan bibit siap tebar lebih kurang 80 ribu ekor,” sambung Mahadi.

Mahadi juga menjelaskan, bibit awal yang dia dapatkan awalnya berasal dari pemancing.

“Bibit awal itu dari para pemancing, kami beli Baung hidup dan kami pelihara hingga siap menjadi indukan. Kami keliling mencari bibit indukan, mulai dari Sungai Megang, Sungai Kelingi, hingga Sungai Malus. Dari indukan awal itulah, Alhamdulillah saat ini farm kami sudah punya 140 indukan produktif dan empat ribuan calon indukan baru,” tambah Mahadi.

Saat ini di Farm milik Mahadi yang berdiri sejak 2011 itu, ada sekitar 15 ribuan bibit Baung dengan ukuran 6-7 cm yang dibanderolnya dengan harga Rp 1.800/ekor, yang siap di tebar di sungai atau siap dijual apabila ada perorangan atau instansi yang ingin meminang.

“Alhamdulillah dari niatan awal membantu melestarikan populasi, saat ini Ikan Baung juga bernilai ekonomis untuk kami. Banyak yang berminat untuk dipenuhi kebutuhan akan Baung,” jelasnya.

Selain perorangan, instansi kedinasanpun banyak yang memesan bibit kepada Mahadi.

“Saat ini pelanggan kami ada yang perorangan, ada juga yang instansi. Baung hasil budidaya kami sudah dipesan sampai Jambi, Pagar Alam, Lahat, Bengkulu, Musirawas, Muratara, dan Lubuklinggau sendiri. Baik untuk dipelihara sendiri atau digunakan untuk restocking di sungai-sungai,” papar Mahadi.

Mahadi beserta anggota Farmnya juga aktif melakukan restocking ikan Baung di Sungai Malus setiap bulannya.

“Ya sebagai hitung-hitung ucapan terimakasih kami kepada alam ini dan yang maha kuasa,” ujarnya.

Mahadi berpendapat, bahwa keberaniannya membudidaya baung karena disertai tiga faktor. Yang pertama karena kelangkaan di alam,

Kedua, karena Baung ternyata ikan lokal yang nilai ekonomisny tinggi, dan ketiga karena teknologi budidayanya sudah ditemukan.

“Apalagi ikan ini punya kemampuan tumbuh sampai 60 cm dengan berat 5-8 Kg hanya dalam waktu satu tahun,” Pungkas Mahadi.

Alchansa Farm pun saat ini, selain menyediakan bibit Baung Batu, juga menyediakan bibit Ikan Nila, Ikan Gurame, Ikan Patin, Ikan Lele, sampai Ikan hias Mas Koi pun di sediakan di Farm Alchansa. Untuk berinteraksi lebih lanjut dan berbagi informasi, Alchansa Farm membuka ruang diskusi yang selebar-lebarnya, dan bisa menghubungi Mahadi langsung di Nomor 081368329904. (Cw2).