Petani Berharap Pengeringan Irigasi Tidak Molor

oleh
oleh

LUBUKLINGGAU – Warga Siring Agung Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau, khususnya petani harapkan jadwal pengeringan tepat waktu dan tidak diundur-undur.

Hal tersebut diungkapkan salah satu warga setempat, Muhammad Ula (46), dimana mereka menyambut baik akan program pengeringan tersebut, hanya saja jadwalnya tepat waktu.

“Kami setuju nak ado pengeringan, tapi jadwal pasti. Jangan ngundur-ngundur (molor, red). Kalau dari pengumuman tanggal 1 bulan depan (1 September 2021),” Kata dia saat di jumpai diareal persawahan, Kamis (26/08/2021).

Muhammad Ula mengaku untuk pengeringan akan berdampak sekali bagi petani yang baru tanam, karena usai tanam setidaknya selama dua bulan benih padi harus mendapatkan air.

“Kalau jadi pengeringan, kasian yang baru nanam, Karena selam dua bulan harus rutin dapat air, kalau yang cak kami ini sudah lebih dari dua bulan, mudah-mudahan September sudah musim hujan jadi bisa mengandalkan curah hujan,”.Bebernya.

Begitu juga, Husin (60) warga RT V Kelurahan Siring Agung yang memanfaatkan air siring untuk keperluan sehari-hari mengatakan hal senada, dimana dirinya berharap pengeringan sesuai dengan Jadwal.

“Air Siring ni sudah wajar dikeringkan, karena ado yang longsor, jadi biso dibenari, mudah-mudahan kalau sudah dibenari air Siring jadi bagus,” Sebutnya saat mencuci motor di pinggir air Siring agung.

Ditempat terpisah, Lurah Siring Agung Kecamatan Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau, Robiyansyah menegaskan, masyarakat khususnya petani berharap pengeringan sesuai dengan jadwal dan tidak molor, Karena kalau molor pasti berdampak di masa tanam.

“Masyarakat khusus petani menyambut baik akan pengeringan agar arus aliran air irigasi lebih baik dan optimal. Mengingat lumpur yang ada di Siring agung sudah setinggi pinggang, kalau dikerok pasti banyak lumpur. Sekalian benari Siring yang ambruk,” terangnya.

Dijelaskannya, jumlah penduduk di Kelurahan Siring Agung ada sebanyak 3065 jiwa. Terdiri dari laki-laki 1.521 dan perempuan sebanyak 1.544 jiwa, sedangkan yang bekerja sebagai petani ada sebanyak 838 atau hampir 50 persen.”Warga kito disini yang jadi petani kalu la hampir separuh atau 50 persen,”imbuhnya.

Disingung bagaimana upaya kelurahan dalam mensosialisasikan pengeringan Siring agung, Robiyansyah mengatakan pihaknya sudah memberitahukan sejak April 2021, baik dalam berbagai pertemuan dibalai atau pertemuan langsung dengan masyarakat.

“Untuk sosialisasi, aku sudah ngomong, sejak April baik dibalai maupun pertemuan dengan masyarakat Kelurahan Siring Agung, di pinggir Siring agung jugo sudah ado spanduk, Nah! Ini yang diharapkan masyarakat, agar eksekusi pengeringan tepat waktu, kalau sebelum ado spanduk masyarakat terus nanyo kapan mulai ngering,” cetus Robiyansyah.

Masih dikatakannya, bagi masyarakat yang bergantung dengan Air Siring Agung, apabila sudah mulai pengeringan mereka akan menggunakan air Sungai Kelingi yang tidak jauh dari pemukiman masyarakat.

“Untuk warga kito yang memanfaatkan Air Siring Agung untuk kebutuhan mandi dan cuci, mereka ke Sungai Kelingi dak jauh dari rumah warga,”tutur dia.

Sebagaimana informasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII yang ada di spanduk di lapangan bertuliskan, Sehubungan dengan kegiatan pengeringan saluran D.I Kelingi Tugumulyo akan dilakukan pengeringan saluran dengan jadwal, 1. Pengeringan tahap I tanggal 1 September 2021 s.d 31 Desember 2021 (4 bulan)., 2. Pengeringan tahap II, tanggal 1 Mei 2022 s.d 31 Oktober 2022 (6 bulan). (dod)