Pelatih Kepala Tunggal Putri Indonesia, Imam Tohari, membeberkan evaluasi mendalam timnya jelang partai puncak SEA Games 2025. Fokus utama adalah memastikan konsistensi penampilan para atlet, terutama Putri Kusuma Wardani, menghadapi tantangan berat di final beregu melawan tuan rumah Thailand.
Setelah perjuangan sengit melawan Malaysia di semifinal, tim beregu putri langsung melakukan analisis strategis. Imam secara spesifik menyoroti nomor tunggal yang memegang peranan krusial dalam menyumbangkan poin krusial, mengingat lawan yang dihadapi di final adalah tim kuat Thailand.
“Evaluasi dari partai semifinal kemarin, tunggal pertama, yang saya lihat Putri mainnya sudah lebih lepas dibanding yang pertama,” ujar Imam dalam pernyataannya melalui federasi, Selasa (9/12/2025). Ia menambahkan harapan agar konsistensi itu terjaga di partai final dan seterusnya.
“Saya berharap di final maupun di selanjutnya itu bisa konsisten, dia bisa lepas, bisa menikmati permainan. Saya yakin kalau dia bisa menguasai pikirannya, pasti permainan terbaiknya bakal keluar,” tuturnya.
Sejauh ini, Putri Kusuma Wardani memang menjadi andalan tim tunggal putri. Ia sukses menyumbangkan poin di laga pembuka perempatfinal melawan Myanmar dan kembali membuktikan diri di semifinal melawan Malaysia. Kemenangan diraih atas Thet Htar Thuzar (Malaysia) dengan skor 21-9, 21-10.
Namun, sorotan juga tertuju pada Gregoria Mariska Tunjung. Imam menilai Gregoria belum sepenuhnya stabil. Meskipun menang atas Eaint Chit Phoo (Myanmar) 21-9, 21-7 di perempatfinal, peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu sempat kalah dari Wong Ling Ching (Malaysia) di semifinal.
“Untuk Grego, sayang memang terlepas di gim pertama. Fokus dan konsentrasinya buyar dan belum bisa kembali ketika di situasi seperti itu,” jelas Imam.
Sementara itu, Mutiara Ajeng Basaluka mendapat apresiasi khusus dari Imam. Kepercayaan diri Mutiara dalam menghadapi tekanan mendapat pujian.
“Dengan penampilan Mutiara yang kemarin itu bisa keluar dari tekanan itu saya sangat mengapresiasi. Semoga tunggal putri yang muda-muda ini bisa unjuk gigi bukan hanya Mutiara saja,” kata Imam.
Menghadapi Thailand di final, Imam menyadari kekuatan lawan yang diperkuat pemain seperti Pornpawee Chochuwong, Ratchanok Intanon, Supanida Katethong, atau Busanan Ongbamrungphan. Namun, ia tetap optimistis.
“Melawan Thailand besok di final, kita tahu-tahu juga lawannya. Ada Pornpawee, Ratchanok dan Supanida atau Katethong. Cukup kuat tapi kan ini pertandingan beregu, saya berharap tunggal pertama dan tunggal kedua ini, siapa pun yang diturunkan bisa mengambil poin buat tim,” tegasnya.






