Legenda Arsenal, Paul Merson, angkat bicara mengenai situasi Mohamed Salah di Liverpool. Merson menilai kemarahan Salah karena dicadangkan dalam tiga laga beruntun adalah hal yang wajar dan performa buruk The Reds bukanlah kesalahan sang penyerang asal Mesir.
Salah Dicadangkan, Merson Angkat Bicara
Mohamed Salah harus rela duduk di bangku cadangan saat Liverpool menghadapi Inter Milan di Liga Champions pada Rabu (10/12/2025) dini hari WIB. Keputusan manajer Arne Slot ini diambil setelah Salah melontarkan komentar keras usai timnya ditahan imbang 3-3 oleh Leeds United di akhir pekan lalu.
Salah, yang bermain penuh selama 90 menit di Elland Road, mengaku tidak memahami keputusan Slot. Ia merasa dijadikan kambing hitam atas hasil imbang tersebut. Spekulasi masa depan Salah di Anfield pun menguat, terlebih ia akan segera bergabung dengan timnas Mesir untuk Piala Afrika 2025.
Merson: Salah Legenda, Angka-angkanya Luar Biasa
Meskipun Liverpool meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang tanpa Salah di starting line-up, Merson menegaskan bahwa sang pemain bukanlah biang kerok. Ia justru membela Salah yang menurutnya terlalu banyak dikritik.
“Saya membela Salah. Saya pikir dia terlalu banyak dikritik,” ujar Merson seperti dikutip Sky Sports. “Mungkin dia seharusnya tidak melakukan apa yang dia lakukan, tetapi dia manusia. Dia seorang pemenang. Dia legenda. Angka-angkanya sebagai winger – gol dan assist – sangat luar biasa. Menurut saya, kita takkan pernah melihat hal seperti itu lagi.”
Merson menambahkan, kekesalan Salah karena tidak bermain adalah hal yang manusiawi bagi seorang pemain dengan mentalitas pemenang.
“Dia hanya mengatakan dia ingin bermain sepak bola. Dia kesal karena tidak bermain. Bagaimana bisa dia dihujat karena itu? Ada pemain lain di tim yang bisa saja dicadangkan dan dia mungkin berpikir ‘kami tak terlalu bagus dan saya tidak bermain’. Saya rasa itu salah.”
Tanpa Salah, Liverpool Sulit Berprestasi
Mantan pemain yang pernah meraih semua gelar domestik bersama Arsenal itu menekankan peran vital Salah bagi Liverpool.
“Liverpool tidak akan memenangkan apa pun jika bukan karena Mo Salah. Jika Anda menghilangkan gol dan assist-nya, saya rasa tidak akan ada trofi di lemari piala mereka untuk sementara waktu.”
Merson mengakui bahwa Salah tidak selalu tampil konsisten, namun ia tetap menganggapnya sebagai pemain kelas dunia.
“Karena dia sudah pernah memenangkan banyak hal, bukan berarti dia harus bermain. Tapi dia bukan satu-satunya yang bermain buruk. Mo Salah bisa mencetak gol dari mana saja. Dia adalah pemain terburuk yang terbaik.”
“Terkadang dia adalah pemain terbaik yang pernah Anda lihat dan di lain waktu Anda berpikir, ‘benarkah itu – kenapa dibesar-besarkan?’ Dia bisa saja menjalani laga terburuk yang pernah ada tetapi itu tidak pernah memengaruhinya. Dia selalu bisa bangkit.”
Manajer Perlu Pertimbangkan Pemain Terbaik
Di akhir penjelasannya, Merson menyentil keputusan manajer Arne Slot yang mencadangkan pemain bintangnya.
“Sebagai seorang manajer, ketika Anda sedang kesulitan, apakah Anda akan mencadangkan pemain terbaik Anda? Di situlah saya pikir dia sedang mengalami masalah dan dia hanya bersikap jujur,” pungkas Merson.






