Otoritas Guatemala menemukan sedikitnya 12 mayat di area hutan di pinggiran Guatemala City, ibu kota negara tersebut. Temuan mengerikan ini terjadi dalam kurun waktu tiga hari dan diduga kuat berkaitan dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh geng-geng kriminal di negara Amerika Tengah itu.
Dinas pemadam kebakaran setempat dan laporan media lokal, seperti dilansir AFP pada Selasa (23/12/2025), menyebut mayat-mayat itu dibuang ke area yang memang sering menjadi lokasi para penjahat membuang korban mereka. Juru bicara dinas pemadam kebakaran Guatemala City, Hans Lemus, menjelaskan kronologi penemuan tersebut.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Dua mayat di antaranya ditemukan pada Jumat (19/12) waktu setempat, kemudian tiga mayat lainnya beserta kerangka manusia ditemukan pada Sabtu (20/12) waktu setempat,” ujar Lemus kepada wartawan.
Pada Minggu (21/12), dengan bantuan sejumlah anjing pelacak, otoritas berwenang kembali menemukan enam mayat lainnya. Mayat-mayat tersebut, beserta bagian tubuh manusia, ditemukan terbungkus kain dan kantong plastik. Identitas para korban hingga kini belum diungkap ke publik.
Keterlibatan Geng Kriminal
Kementerian Dalam Negeri Guatemala, dalam pernyataan resminya, mengonfirmasi bahwa temuan mayat ini berkaitan dengan pembunuhan yang kemungkinan melibatkan geng-geng kriminal yang saling memperebutkan wilayah. Guatemala memang marak dilanda kekerasan kriminal, terutama yang didalangi oleh geng Barrio 18 dan Mara Salvatrucha (MS-13).
Kedua geng kriminal tersebut telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Guatemala dan Amerika Serikat (AS). Kekerasan yang mereka timbulkan seringkali berujung pada penemuan mayat dalam jumlah banyak, bukan hal yang langka terjadi di negara ini.
Sebagai contoh, pada Oktober lalu, para petugas penyelamat menemukan sedikitnya sembilan mayat di bawah sebuah jembatan di kota Palencia, yang juga berlokasi dekat ibu kota Guatemala City. Otoritas Guatemala menyatakan bahwa hampir separuh dari tindak kekerasan di negara tersebut dilakukan oleh para pengedar narkoba dan anggota geng kriminal yang memeras uang dari para pelaku bisnis setempat.
Guatemala mengakhiri tahun lalu dengan tingkat pembunuhan mencapai 16,1 per 100.000 penduduk. Angka ini lebih dari dua kali lipat rata-rata global, menunjukkan seriusnya masalah keamanan di negara tersebut.






