Niat Mang Din Duel dengan Ketua Keamanan Pasar Inpres karena Dipermalukan

oleh
oleh
Ali Udin alias Mang Din (61) tersangka pengeroyokan Ketua Keamanan Pam Swakarsa Pasar Inpres Kota Lubuklinggau mengaku siap bertanggung jawab
Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi saat mengintrogasi tersangka Mang Din.

MUREKS.CO.ID – Ali Udin alias Mang Din (61) tersangka pengeroyokan Ahmad Yani alias Ete (60), Ketua Keamanan Pam Swakarsa Pasar Inpres Kota Lubuklinggau mengaku siap bertanggung jawab. Pria bekerja sebagai pedagang, warga Jalan Garuda Hitam RT02, Kelurahan Pasar Pemiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau itu mengaku nekat mengajak korban duel karena merasa telah dipermalukan Eteh.

BACA JUGA :Kronologis Penikaman Ketua Keamanan Pasar, “Tunggulah Kalau Kau Lanang Nian”

Saat diinterogasi Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi, dalam Pres Rilis, Rabu 02 November 2022 tersangka juga mengaku menyesali perbuatannya. “Aku menyesal, tapi semua sudah terjadi mau diapakan lagi,” cerita Mang Din,

Mang Din mengaku aksi pengeroyokan yang dia dilakukan karena malu dan tidak terima dikatakan korban Cacing Tarik. Namun kemarahan Mang Din, justru dibalas tamparan keras di pipinya oleh korban.

Mang Din mengaku setelah ditampar korban, dirinya pulang ke rumah untuk mengambil parang.

BACA JUGA :Korupsi Dana Hibah Bawaslu Muratara, Aceng Divonis Paling Berat, Munawair Paling Ringan

Setiba di rumah (toko pakaian bekas/BJ), dia langsung ke belakang mengambil parang.
Sebenarnya dikatakan Din, dirinya hendak duel dengan korban Eteh.

Namun saat pulang mengambil parang, terduga pelaku D (DPO) yang masih terbilang kerabatnya menyusul dari belakang.  “Aku idak ngomong sama dia (terduga pelaku D), tapi mungkin karena dia lihat aku ngambil parang, kawan aku tadi nyusul,” terangnya.

Karena itulah saat dia dan korban Ete saling mendekat dan hendak duel, dengan masing-masing parang di tangan, terduga pelaku D datang dan langsung membantu menyerang korban.

BACA JUGA :Pengunjung Objek Wisata Watervang Tewas Disambar Petir

Korban sendiri begitu menerima tikaman di punggungnya langsung jatuh. “Waktu itu aku masih sadar, jadi saat mengibas-ngibaskan parang aku, aku ngomong sama dia kalau aku mau membunuh dia sebenarnya bisa saja,” ungkapnya.

Lalu Mang Din dan terduga D meninggalkan korban yang sudah terkapar di lokasi kejadian. (red)