Masyarakat Ulayat Desa Remban Kecamatan Rawas Ulu Tuntut PT. AMR Kembalikan Tanah Adat

oleh
oleh

MURATARA-Dianggap Tidak koperatif dan Arogan, Ratusan Masyarakat Adat Desa Remban Kecamatan Rawas Ulu Sumatera Selatan melakukan aksi blokir lahan perusahaan tuntut PT Agro Muara Rupit kembalikan tanah ulayat, Sabtu (15/5).

” Kami melakukan pengerukan jalan yang dibuat PT Agro dilahan milik Ulayat hari ini. Karena perusahaan tersebut arogan dan mencaplok tanah ulayat kami seluas lebih kurang 8000 Hektar ” ujar Toyyib Ketua Adat desa Remban kordinator (korlap) Lapangan Aksi.

Selain itu menurut Toyyib PT. Agro Muara Rupit (AMR) tidak pernah menghormati masyarakat Adat dan umumnya warga desa Remban. Berapa kali pertemuan di Pemda Musi Rawas tidak pertama mendengarkan aspirasi masyarakat. Bahkan seolah tidak menghormati pemerintahan daerah dengan mangkir setiap undangan penyelesaian sengketa lahan tersebut di Pemda.

‘” Group SIFEB ni memang arogan dan tidak punya etika serta menganggap remeh tuntutan rakyat tentang permasalah sengketa tanah disemua daerah di wilayah Muratara, terkhusus masyarakat Desa Remban. Bahkan Pemda Muratara pun todak dihormati mereka. Bahkan kabarnya AMR ini byk permasalah didaerah ini terkhusus terkait masalah pajak dan kontribusi untuk masyarakat sekitar. Ini menunjukan bahwa perusahaan AMR ini arogan dan sewenang-wenang, ‘ tegas Toyib.

Ia berharap Pemerintah kabupaten Musi Rawas bisa bertidak tegas terhadap perusahaan tersebut. Jika perlu menurut beliau cabut izin perusahaan tersebut, karena tidak ada mamfaatnya bagi masyarakat Misi Rawas Utara.

Senada yang diucapkan oleh Frengki aktivis Mahasiswa yang mendampingi masyakat tersebut mengatakan permasalahan lahan ulayat ini sudah lama dituntut masyaraka ulayat. Bahkan setidaknya di pemerintahan Devi Suhartoni dan Inayah Tula sudah ada panggilan pemda Muratara lebih dari 2 (dua) panggilan lebih untuk dengar pendapat dan mediasi, tapi PT. AMR selalu mangkir.

” Kapitalis ini (Pt AMR) tidak pernah menghormati pimpinan daerah ini. Berapa kali dipanggil Pemda selalu mangkir, bahkan kesan arogannya terlihat jelas dipamerkan kepada rakyat. Aksi hari ini adalah klimaks kemarahan rakyat Adat desa Remban yang sudah geram dengan tingkah laku arogasi Kapitalis group SIPEB ini ” papar Frengky Geram.

Kami berharap PT AMR jangan memprovokasi masyarakat dengan menutup kembali aksi kerukan jalan di wilayah tanah ulayat desa Remban. Dan kami tidak akan berhenti berjuang demi hak rakyat. Dan menurut ia akan ada aksi selanjutnya terkait hal teraebut

” Tanah Untuk Rakyat, Go to Hell Kapotalis tidak bermamfaat bagi rakyat ” tukas Frengky.

Dilain pihak, kepala Sekurity PT Agro Muara Rupit, Nikmat dilapangan mengatakan pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada pimpinan perusahan tersebut agar menanggapi tuntutan rakyat tersebut.

” Ini masih suasana lebaran, nanti kami sampaikan tuntun warga. Terkait tidak kooepratifnya perusahaan menurut warga, kami tidak faham karena kami cuma bawahan, ” ujarnya. ( kbr)