Setiap musim liburan tiba, satu lagu Natal selalu mendominasi, mulai dari pusat perbelanjaan hingga pesta-pesta meriah. Lagu itu adalah “All I Want for Christmas Is You” yang dipopulerkan oleh Mariah Carey.
Meskipun telah dirilis lebih dari tiga dekade lalu, Carey dilaporkan masih meraup keuntungan signifikan dari lagu ikonik tersebut. Diperkirakan, ia memperoleh jutaan dolar AS setiap tahunnya dari royalti lagu Natal yang telah memecahkan berbagai rekor ini. Sebagian besar pendapatan ini bahkan disebut datang pada bulan Desember, meski perhitungannya bisa dimulai sejak November.
Menurut data yang dihimpun dari Forbes dan The Economist, Mariah Carey diperkirakan mendapatkan antara 2,5 hingga 3 juta dollar AS (sekitar Rp 41,7 miliar hingga Rp 50 miliar) setiap tahunnya dari royalti lagu tersebut. Analisis The Economist pada 2017 bahkan memperkirakan total pendapatan Carey dari lagu ini sejak pertama kali dirilis pada 1996 telah melampaui 60 juta dollar AS (sekitar Rp 1 triliun).
Angka tersebut belum termasuk potensi pemasukan dari berbagai lini bisnis lain yang terkait dengan lagu tersebut. Mulai dari merchandise bertema liburan, konser, acara spesial, buku, hingga film animasi yang terinspirasi dari “All I Want for Christmas Is You“. Pemasukan ini cenderung meningkat pesat pada tahun-tahun ketika Carey menggelar tur Natal, tampil dalam acara spesial liburan, atau menjadi bintang iklan produk.
Rekan penulis lagu Carey, Walter Afanasieff, juga diperkirakan akan turut menerima sebagian besar dari royalti tersebut. Setiap bulan November, Carey kerap membagikan momen di media sosialnya yang menandakan dimulainya musim liburan, seringkali dengan lagu hitsnya sebagai latar.
“All I Want for Christmas is You” sendiri tercatat sebagai singel liburan dengan peringkat tertinggi oleh artis solo di tangga lagu Billboard US Hot 100. Lagu ini secara konsisten kembali masuk dalam tangga lagu musik di puluhan negara setiap tahunnya.
Pada tahun 2021, lagu Natal ini mencatat sejarah dengan menjadi satu-satunya lagu liburan yang meraih Diamond Award dari RIAA (Recording Industry Association of America). Penghargaan ini mengakui pencapaian 10 juta unit penjualan dan streaming di Amerika Serikat.
Menanggapi pencapaian tersebut, Mariah Carey menyatakan kekagumannya atas keberlanjutan popularitas lagunya. “Kecintaan yang terus-menerus terhadap lagu saya tidak pernah berhenti membuat saya takjub,” ujar Carey. Ia menambahkan, “Sungguh mengejutkan bahwa ‘All I Want For Christmas is You’ telah bertahan di berbagai era industri musik.”
Penampilan Carey membawakan lagu tersebut di Billboard Music Awards 2023 menjadi sorotan. Momen itu menandai penampilan pertamanya di acara penghargaan tersebut untuk lagu itu, didampingi oleh kedua anak kembarnya, Moroccan dan Monroe, yang turut memberinya penghargaan khusus Billboard Chart Achievement.






