Tren

KPK Catat 439 Perkara Korupsi Sepanjang 2025, 11 OTT dan Rp1,53 Triliun Aset Negara Diselamatkan

Advertisement

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat penanganan 439 perkara korupsi sepanjang tahun 2025. Dari jumlah tersebut, 69 kasus masih dalam tahap penyelidikan, sementara sisanya telah masuk penyidikan dan penuntutan. Lembaga antirasuah ini juga berhasil memulihkan uang negara hingga Rp1,53 triliun, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa sepanjang tahun ini, KPK membuka 69 penyelidikan baru, 110 penyidikan, dan menuntut 112 perkara di pengadilan. Selain itu, 73 perkara dari tahun-tahun sebelumnya telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Penangkapan dan Operasi Tangkap Tangan (OTT)

Dalam upaya penindakan, KPK melakukan 11 kali operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang 2025. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengungkapkan bahwa OTT tersebut menyasar sektor-sektor krusial seperti layanan kesehatan, pekerjaan umum, dan jual beli jabatan.

Salah satu OTT yang menarik perhatian publik adalah penangkapan di Dinas PUPR Kabupaten Ogan Komering Ulu pada Maret 2025, terkait pengadaan barang dan jasa. Kemudian, pada Juni 2025, KPK juga menggelar OTT besar di Sumatera Utara yang berkaitan dengan proyek jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Pada Agustus, lembaga ini menggerebek beberapa wilayah seperti Jakarta, Kendari, dan Makassar dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit.

Fitroh menjelaskan, penindakan ini merupakan bentuk keadilan sosial dan membuka peluang perbaikan sistem pelayanan publik. “Dari penindakan ini, KPK menetapkan 118 tersangka dan memulihkan uang negara hingga Rp1,53 triliun, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir,” ungkapnya.

Advertisement

Aset Negara yang Dikembalikan dan Dukungan Publik

Selain penindakan, KPK juga fokus pada pemulihan aset negara yang dikorupsi. Tahun ini, KPK menyerahkan barang rampasan berupa uang tunai Rp883 miliar dari PT Taspen dan enam unit efek. Proses serah terima ini dilakukan secara transparan sebagai bentuk akuntabilitas.

Dukungan masyarakat terhadap upaya pemberantasan korupsi juga terlihat dari antusiasme mereka dalam lelang barang rampasan. Lebih dari 1.500 warga mengikuti proses lelang, menandakan keinginan publik untuk mengembalikan hak negara yang sempat dikorupsi.

Daftar Kasus Strategis Hasil OTT KPK Sepanjang 2025

  • Maret 2025 – OTT pengadaan barang dan jasa di Dinas PUPR OKU, Sumatera Selatan.
  • Juni 2025 – OTT kasus suap proyek jalan di Sumatera Utara.
  • Agustus 2025 – OTT proyek pembangunan rumah sakit di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.
  • Agustus 2025 – OTT dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan di Jakarta.
  • Agustus 2025 – OTT terkait pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kemenaker melibatkan mantan Wamenaker.
  • November 2025 – OTT Gubernur Riau terkait dugaan pemerasan.
  • November 2025 – OTT Bupati Ponorogo dugaan suap pengurusan jabatan dan proyek di RSUD.
  • Desember 2025 – OTT Bupati Lampung Tengah kasus gratifikasi.
  • Desember 2025 – OTT jaksa, pengacara, dan pihak swasta di Tangerang terkait kasus pemerasan.
  • Desember 2025 – OTT Bupati Bekasi dan sejumlah orang terkait kasus korupsi dan gratifikasi.
  • Desember 2025 – OTT di Kalimantan Selatan menangkap Kepala Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara dan Kasi Intel.

Secara keseluruhan, kinerja KPK sepanjang tahun 2025 menunjukkan sinergi antara upaya penindakan dan pemulihan aset negara yang signifikan. Dengan 118 tersangka ditetapkan, KPK terus berkomitmen menyasar sektor-sektor vital untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel, demi pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat luas.

Advertisement
Mureks