IMEC, lembaga riset terkemuka di bidang mikroelektronika, berhasil mengembangkan teknik fabrikasi nanopore secara massal. Pencapaian ini memanfaatkan mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV) canggih dari ASML, menandai terobosan mengejutkan dalam aplikasi biomedis yang sangat potensial.
Nanopore, lubang berukuran nanometer yang 10.000 kali lebih tipis dari rambut manusia, kini dapat diproduksi dengan presisi tinggi. Bentuk dan ukurannya yang ekstrem memungkinkan nanopore berfungsi sebagai sensor molekuler sangat akurat untuk berbagai keperluan biomedis.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Fungsi Nanopore dalam Deteksi Molekuler
Dalam sensor biomedis, nanopore bekerja dengan mengukur arus ion yang mengalir melalui lubang tersebut. Saat molekul melintas, arus ion akan berubah, mencerminkan ukuran, struktur, dan muatan molekul yang lewat. Metode ini memungkinkan deteksi berbagai jenis molekul berdasarkan pola sinyal listrik unik yang dihasilkan, sehingga mencapai tingkat sensitivitas yang sangat tinggi.
Teknologi nanopore mampu mengenali molekul individual seperti virus, protein, atau DNA. Selain fungsi deteksi, riset IMEC juga menjelaskan bahwa ukuran nanopore dapat disesuaikan untuk keperluan filtrasi atau bahkan penyimpanan data molekuler.
Kelebihan Penggunaan Mesin EUV ASML
Produksi nanopore konvensional dikenal lambat, terbatas pada skala laboratorium, dan cenderung mahal. Namun, IMEC menunjukkan keberhasilan luar biasa dalam membuat nanopore yang sangat seragam, dengan diameter sekitar 10 nanometer di seluruh permukaan wafer berukuran 300 mm. Keberhasilan ini menjadi terobosan signifikan dalam produksi massal yang presisi dan dapat direproduksi dengan konsistensi tinggi.
Mesin EUV ASML, yang awalnya dirancang untuk industri semikonduktor yang sangat kompetitif, kini membuka peluang baru untuk produksi perangkat medis berbasis nanopore. Meskipun mesin ini sulit diakses dan harganya sangat mahal, fasilitas semacam ini menjadi kunci untuk produksi nanopore massal yang lebih efektif dari segi biaya, menurut para peneliti.
Dampak Potensial pada Bidang Biomedis
Produksi nanopore dalam skala wafer penuh memungkinkan perangkat sensor molekuler dibuat lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini berpotensi mempercepat penerapan teknologi nanopore dalam diagnosa penyakit dan penelitian molekuler. Selain itu, kemampuan memproduksi nanopore secara seragam membuka jalan bagi inovasi alat medis dengan sensitivitas tinggi dan presisi yang belum pernah dicapai sebelumnya.
- Produksi nanopore seragam dan tepat di seluruh wafer besar.
- Deteksi molekul tunggal dengan sensitivitas tinggi.
- Potensi aplikasi luas meliputi diagnostik, filtrasi, dan penyimpanan data molekuler.
- Percepatan adopsi sensor nanopore dalam dunia medis berkat produksi massal.
Penerapan teknologi litografi yang identik dengan dunia chip komputer ke bidang biomedis ini menjadi contoh menarik dari inovasi lintas sektor. Ke depan, jika akses dan biaya mesin EUV ASML dapat diperluas, produksi nanopore massal untuk penggunaan medis dan riset dapat berjalan lebih efisien.
Model produksi ini diharapkan memberikan jalan baru dalam pengembangan sensor dan perangkat medis berteknologi tinggi yang mendukung deteksi molekul dengan akurasi lebih baik. Dengan terobosan ini, jaringan alat biomedis masa depan dapat mengandalkan nanopore sebagai komponen penting dalam mendeteksi dan menganalisis molekul secara langsung di tingkat individual. Penggunaan mesin litografi kelas dunia seperti ASML EUV tidak hanya mempercepat inovasi di sektor semikonduktor, tetapi juga membuka bab baru di bidang diagnosis dan penelitian biomedis secara global.






