Sebuah krisis misterius yang mengguncang kota menjadi inti cerita dalam film drama thriller terbaru, The Time of Fever (2024). Dibintangi oleh jajaran aktor ternama seperti Park Seo Joon, Kim Go Eun, Jeon Yeo Been, dan Woo Do Hwan, film berdurasi 101 menit ini mengajak penonton menyelami ketegangan saat wabah demam aneh menyebar tanpa peringatan.
Film ini tidak hanya menyajikan horor atau ketegangan medis semata, melainkan juga menyoroti bagaimana manusia bereaksi ketika segala sesuatu yang dianggap normal tiba-tiba berubah menjadi ancaman tak terlihat. Dengan rating 8.7/10, karya sutradara Kyung Hee Yang dan penulis skenario Shin Ji-an ini menjanjikan pengalaman sinematik yang mendalam.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Krisis Demam Aneh Melanda Kota
Alur cerita The Time of Fever dimulai dengan perubahan drastis kehidupan sehari-hari di sebuah kota kecil. Beberapa warga tiba-tiba jatuh sakit akibat demam tinggi yang aneh. Awalnya, masyarakat mengira ini hanyalah flu biasa, namun seiring bertambahnya korban dan gejala yang semakin ganas, ketakutan mulai menyelimuti.
Park Seo Joon memerankan seorang dokter muda yang berdedikasi tinggi. Ia berjuang keras, baik secara fisik maupun mental, untuk mencari tahu asal-usul penyakit ini sambil berusaha menyelamatkan pasien yang terus berdatangan. Di sisi lain, Kim Go Eun tampil sebagai seorang wartawan gigih yang bertekad mengungkap kebenaran di balik wabah, meskipun pencariannya justru membawanya ke dalam bahaya yang lebih besar.
Sementara itu, Jeon Yeo Been menghidupkan karakter seorang perawat pemberani yang harus menghadapi kenyataan pahit di lapangan. Ia menjadi jembatan emosional antara pasien yang putus asa dan para dokter yang terus menekan batas kemampuan mereka. Tak ketinggalan, Woo Do Hwan berperan sebagai pejabat pemerintah yang berupaya menjaga ketertiban, namun ia harus menghadapi kenyataan bahwa respons pemerintah tidak secepat yang dibutuhkan oleh situasi.
Konflik Kepentingan dan Pencarian Kebenaran
Ketegangan dalam film ini semakin memuncak ketika kabar mengenai sumber wabah mulai muncul. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penyakit tersebut bukan sekadar fenomena alami, melainkan sesuatu yang jauh lebih misterius dan disengaja. The Time of Fever dipenuhi dengan momen-momen intens, konfrontasi emosional, dan konflik kepentingan antara keselamatan publik dengan pencarian kebenaran.
Film ini juga menyentuh tema kemanusiaan yang universal, di mana cinta, ketakutan, dan harapan bertabrakan saat dunia terasa tidak lagi aman. Dengan visual yang mencekam dan alur cerita yang tak terduga, The Time of Fever membawa penonton pada perjalanan dramatis tentang bagaimana setiap karakter beradaptasi ketika dunia mereka berubah secara radikal.






