Kasus Campak Melonjak Ribuan di Indonesia 2025: Rendahnya Vaksinasi Jadi Pemicu Utama

Dikurasi olehMureks AI
Campak Melonjak: Ribuan kasus ditemukan, Rendahnya Cakupan Vaksin - Kompasiana.com
Kasus campak di Indonesia melonjak drastis pada tahun 2025, dengan ribuan kasus dugaan dan sejumlah kematian, terutama di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi rutin yang terganggu selama pandemi COVID-19 dan diperparah oleh hoaks antivaksin. Kementerian Kesehatan mendesak masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi dasar guna mencegah penyebaran lebih luas dan komplikasi serius.

Ringkasan

  • Kasus campak di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2025, dengan total 2.139 kasus dugaan nasional dan 46 Kejadian Luar Biasa (KLB) di 42 kabupaten/kota.
  • Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi daerah paling terdampak dengan lebih dari 2.000 kasus dugaan dan 17 kematian anak.
  • Penyebab utama lonjakan kasus adalah rendahnya cakupan imunisasi rutin yang turun dari 92 persen pada 2018 menjadi 87,8 persen pada 2023, serta gangguan layanan vaksinasi selama pandemi COVID-19.
  • Hoaks antivaksin dan keraguan masyarakat turut menghambat upaya pencegahan, terutama di daerah dengan tingkat pengetahuan rendah.
  • Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi dasar dan mendukung program Outbreak Response Immunization (ORI) untuk memutus rantai penularan.

Cek Fakta & Data

  • Lonjakan besar KLB Campak di Indonesia pada 2025. Tercatat 46 KLB di 42 kabupaten/kota, dengan kasus paling parah terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
  • Di Sumenep, lebih dari 2.000 kasus dugaan dan 17 anak meninggal dunia.
  • Cakupan imunisasi rutin lengkap di Indonesia pernah mencapai 92 persen pada 2018, namun turun menjadi hanya 87,8 persen pada 2023.
  • Vaksin campak aman, efektif, dan disediakan gratis oleh pemerintah.

Sumber Referensi

Disclaimer

Konten ini dikurasi menggunakan teknologi AI dari berbagai sumber berita terpercaya. Kami berupaya memberikan informasi yang akurat dan terverifikasi. Namun, pembaca disarankan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut melalui sumber-sumber referensi yang tercantum di atas.