Olahraga

Kepala Desa Nagrig Bela Mohamed Salah: Kedisiplinan Jadi Pembeda Sejak Kecil

Advertisement

Drama Mohamed Salah di Liverpool bersama manajer baru Arne Slot terus bergulir. Setelah tiga laga terakhir Liga Inggris tanpa menit bermain dan tidak dibawa saat menghadapi Inter Milan di Liga Champions, Salah mengungkapkan perasaannya yang merasa seperti ‘dilempar ke kolong bus’.

Manajer Arne Slot tampaknya teguh pada keputusannya untuk menepikan pemain andalannya tersebut. Situasi ini memunculkan spekulasi mengenai masa depan Salah di Anfield, dengan Liverpool disebut-sebut memiliki opsi untuk menjual sang winger.

Penilaian dari Kampung Halaman

Di tengah ketidakpastian tersebut, Maher Anwar Shteiyeh, Kepala Desa Nagrig di Mesir, tempat asal Mohamed Salah, memberikan pandangannya. Meski enggan mengomentari drama yang terjadi di Liverpool, Maher menyoroti karakter Salah yang luar biasa.

“Yang membedakannya dari orang lain bahkan sejak kecil adalah kedisiplinannya,” tegas Maher seperti dilansir dari Tribuna. Ia menambahkan bahwa Salah merupakan sosok panutan.

Advertisement

“Salah adalah panutan bagi kaum muda Mesir, kaum muda Arab, dan kaum muda di seluruh dunia Islam. Kami bersyukur dengan prestasi dan kerja kerasnya,” lanjutnya.

Ikatan Kuat dengan Budaya

Maher juga mengungkapkan kebiasaan Salah yang selalu pulang kampung ke Nagrig ketika libur kompetisi. Di desa kelahirannya, Salah terlihat sangat bahagia dan dekat dengan akar budayanya.

“Salah sangat terikat dengan akar budayanya. Kebahagiaan sejatinya di sini, ketika habiskan waktu bersama keluarga dan teman-temannya,” tutup Maher.

Advertisement