MUREKS.CO.ID – Penyidik Kejaksaan Negeri Lubuklinggau secara maraton melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam kasus dugaan korupsi dana penyertaan modal daerah dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
Dana tersebut diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Mura Sempurna (Perseroda) tahun anggaran 2021 senilai Rp10 milyar.
Hingga saat ini penyidik Seksi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Lubuklinggau telah memeriksa 30 orang saksi.
Baca Juga : Sultan di Musi Rawas Kesal dengan Jalan Rusak, Buat Rekayasa Jadi Korban Penembakan
Kepala Kejaksaan Negeri Lubuklinggau Bayu Kristianto melalui Kasi Pidsus Hamdan menjelaskan, hasil penyidikan sementara pihaknya masih mengumpulkan alat bukti berupa dokumen.
“Kami terus berkordinasi dengan Auditor BPKP Provinsi Sumsel apa-apa saja dokumen yang perlu kami siapkan,” terang Hamdan.
Mengenai kerugian negara yang timbul dalam kasus ini, Hamdan mengaku belum bisa dipublish karena masih kordinasi dengan pihak BPKP.
Hamdan meminta para saksi yang diperiksa membawa dokumen yang berkaitan dengan kasus dugaan koruspsi yang sedang ditangai.
Baca Juga : Terobos Banjir di Musi Rawas, Dua Kaca Mobil Truk Dipecah Oknum
“Apabila dalam penyidikan pihak saksi tidak membawa dokumen yang dimintai oleh pihak penyidik,maka alternatif terakhir akan kami geledah,” tegas Hamdan.
Sebelumnya Kejaksaan Negeri Lubuklinggau telah menaikkan status pemeriksaan dugaan korupsi dana penyertaan modal dari Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas kepada BUMD PT MURA Sempurnana ketingkat penyidikan.
Dari tahap penyelidikan tim penyelidik sudah melakukaan pemeriksaan, memngumpulkan alat alat bukti, memintai keterangan saksi dari pihak pihak terkait. Diantara saksi-saksi yang sudah dpanggil dari pihak BPKAD, mantan Direktur PT Mura Sempurna baik itu staf dan pengurus Perusahaan dan dari pihak Pemkab Musi Rawas. (red)
