Teknologi

Jaga Ponsel Android Tetap Prima: Kenali dan Hindari 14 Kesalahan Penggunaan Umum Ini

Advertisement

Ponsel Android telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, mendukung komunikasi, produktivitas, hingga hiburan. Namun, penggunaan yang tidak tepat berpotensi menghambat performa, menurunkan tingkat keamanan, bahkan menyebabkan kerusakan perangkat dalam jangka panjang. Untuk menjaga pengalaman penggunaan tetap optimal dan aman, berikut adalah 14 kebiasaan yang sebaiknya dihindari oleh setiap pengguna Android.

1. Mengabaikan Pembaruan Sistem Operasi

Pembaruan perangkat lunak pada ponsel Android bukan sekadar penambahan fitur baru, melainkan juga krusial untuk perbaikan bug dan peningkatan keamanan. Meskipun notifikasi pembaruan sering muncul, banyak pengguna menunda atau mengabaikannya karena alasan waktu atau gangguan aktivitas. Padahal, menjalankan versi sistem operasi yang usang dapat mengakibatkan inkompatibilitas aplikasi dan kerentanan terhadap serangan malware.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

2. Jarang Melakukan Restart Perangkat

Tindakan sederhana seperti memulai ulang atau restart ponsel sering diabaikan, padahal proses ini efektif membersihkan cache sistem, menutup aplikasi yang bermasalah, dan meningkatkan performa secara keseluruhan. Para ahli teknologi merekomendasikan pengguna untuk melakukan restart ponsel setidaknya sekali seminggu demi menjaga kelancaran operasi sistem.

3. Mengunduh Aplikasi dari Sumber Tidak Terpercaya

Google Play Store menyediakan lebih dari 2,6 miliar aplikasi yang telah melewati pemeriksaan keamanan Play Protect. Namun, mengunduh aplikasi dari pihak ketiga atau toko tidak resmi secara drastis meningkatkan risiko perangkat terinfeksi malware atau kode berbahaya. Aplikasi palsu semacam ini berpotensi mencuri data, menampilkan iklan berlebihan, bahkan mengakses informasi sensitif pengguna.

4. Tidak Mengatur Izin Aplikasi dengan Tepat

Banyak pengguna cenderung langsung menyetujui semua permintaan akses saat memasang aplikasi, tanpa mempertimbangkan relevansi izin tersebut dengan fitur yang ditawarkan. Sebagai contoh, aplikasi senter seharusnya tidak memerlukan akses lokasi atau kontak. Oleh karena itu, memeriksa dan menyesuaikan izin setiap aplikasi sangat penting untuk melindungi data pribadi dari penyalahgunaan atau akses yang tidak perlu.

5. Mengabaikan Pengaturan Optimasi Baterai

Fitur Battery Saver pada Android dirancang untuk memperpanjang daya tahan baterai saat level daya rendah, namun sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal. Pengguna disarankan untuk memanfaatkan pengaturan bawaan Android ini, yang terbukti lebih aman dan efektif dalam menghemat energi tanpa mengorbankan kesehatan baterai, dibandingkan dengan aplikasi pihak ketiga yang belum tentu terpercaya.

6. Mengosongkan Baterai hingga 0% dan Mengisi Penuh hingga 100%

Kebiasaan mengisi daya baterai lithium-ion dari kosong hingga penuh dapat mempercepat degradasi. Para ahli dan produsen ponsel menyarankan agar pengguna menjaga tingkat baterai antara 50% hingga 80% guna memperpanjang umur pakai dan mengurangi tekanan pada komponen baterai.

7. Menyimpan Ponsel dengan Kapasitas Penyimpanan Hampir Penuh

Kapasitas penyimpanan yang menipis dapat menyebabkan sistem melambat, kegagalan instalasi pembaruan, atau ketidakmampuan menyimpan berkas baru. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menjaga ruang penyimpanan minimal sekitar 10% dari total kapasitas perangkat demi memastikan kinerja yang lancar dan optimal.

8. Menonaktifkan Seluruh Fitur Keamanan

Mengabaikan pengunci layar dan langkah-langkah keamanan seperti PIN, biometrik, atau otentikasi dua faktor (2FA) membuat ponsel rentan diakses oleh pihak tidak bertanggung jawab. Ini menjadi masalah serius, terutama jika perangkat menyimpan data sensitif seperti email, daftar kontak, atau informasi akun keuangan.

Advertisement

9. Tidak Pernah Menghapus Cache Aplikasi dengan Tepat

Cache merupakan data sementara yang berfungsi mempercepat kinerja aplikasi. Meskipun penghapusan cache terkadang diperlukan, melakukannya terlalu sering atau menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tidak jelas justru tidak meningkatkan performa dan berisiko menghilangkan data penting dari aplikasi yang sering digunakan.

10. Menghubungkan Ponsel ke Komputer yang Tidak Dipercaya

Menghubungkan ponsel ke komputer publik atau yang tidak terpercaya dapat menciptakan celah keamanan, memungkinkan perangkat lain menanam malware atau mencuri data melalui kabel USB. Oleh karena itu, pengguna wajib memastikan hanya menggunakan perangkat yang aman dan milik pribadi untuk keperluan transfer data.

11. Menjalankan Terlalu Banyak Aplikasi di Latar Belakang

Meskipun Android dirancang untuk multitasking, terlalu banyak aplikasi yang berjalan secara bersamaan di latar belakang dapat memperlambat sistem, menguras daya baterai, serta menghabiskan kuota data dan sumber daya lainnya. Menutup aplikasi yang tidak lagi digunakan menjadi langkah krusial untuk menjaga performa perangkat tetap optimal.

12. Menggunakan Wi-Fi Publik Tanpa Kehati-hatian

Jaringan Wi-Fi publik sering kali tidak terenkripsi, sehingga membuka peluang bagi peretas untuk menyadap data atau melancarkan serangan phishing. Pengguna sangat dianjurkan untuk menghindari transaksi penting, seperti perbankan, saat terhubung ke Wi-Fi publik. Penggunaan Virtual Private Network (VPN) juga dapat menjadi lapisan pengamanan tambahan yang efektif.

13. Melupakan Pencadangan Data Secara Rutin

Banyak pengguna sering lupa mencadangkan foto, pesan, atau dokumen penting. Tanpa proses backup, risiko kehilangan data akibat kerusakan perangkat, kesalahan pembaruan, atau kegagalan sistem akan meningkat drastis. Mengunggah data ke layanan cloud atau menyimpannya di komputer merupakan langkah krusial yang tidak boleh diabaikan.

14. Melakukan Root atau Jailbreak

Modifikasi sistem Android melalui proses rooting memang dapat membuka akses fitur yang lebih luas, namun tindakan ini juga menghilangkan proteksi keamanan bawaan dan berpotensi menyebabkan ketidakstabilan perangkat. Perlu diketahui, banyak produsen bahkan membatalkan garansi jika perangkat terdeteksi telah di-root.

Penggunaan ponsel Android yang bijak tidak hanya terbatas pada instalasi aplikasi atau pemilihan fitur terbaru, melainkan juga mencakup penghindaran kebiasaan yang dapat merusak keamanan dan performa perangkat. Daftar peringatan ini diharapkan dapat membantu pengguna menjaga kesehatan smartphone mereka agar tetap aman, cepat, dan tahan lama.

Advertisement
Mureks