FIFA kembali menjatuhkan sanksi tambahan kepada Timnas Malaysia menyusul skandal pemalsuan data tujuh pemain naturalisasi. Keputusan terbaru ini membatalkan tiga hasil pertandingan Malaysia di ajang FIFA Matchday.
Sebelumnya, Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) telah diguncang oleh kasus pemalsuan dokumen yang melibatkan Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Akibat pelanggaran serius ini, FAM dijatuhi denda sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar.
Tak hanya itu, ketujuh pemain yang terlibat juga menerima sanksi larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan, ditambah denda 4.000 Swiss Franc per pemain. Kini, FIFA memperberat hukuman dengan membatalkan hasil tiga laga FIFA Matchday yang telah dijalani Malaysia.
Pertandingan yang terdampak adalah laga Malaysia melawan Tanjung Verde (berakhir 1-1), Singapura (2-1), dan Palestina (1-0). FIFA memutuskan bahwa dalam ketiga laga tersebut, Malaysia dinyatakan kalah dengan skor 0-3. Sementara itu, nasib Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027, khususnya laga melawan Vietnam dan Nepal, masih menunggu keputusan lebih lanjut dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Reaksi Suporter Malaysia
Keputusan FIFA ini sontak memicu beragam reaksi dari para pendukung Timnas Malaysia, yang dikenal dengan julukan Harimau Malaya. Media Vietnam, The Thao 247, mencatat beberapa respons yang menunjukkan kekecewaan dan tuntutan akan reformasi.
Salah seorang pendukung bernama Din Hawkmokiter menyuarakan kekecewaannya yang mendalam, bahkan mengusulkan sanksi yang lebih berat untuk liga domestik. “Saya bahkan ingin melihat FIFA menghukum Liga Malaysia selaman 3 sampai 5 tahun. Siapapun yang ingin menkritik boleh saja. Buat saya, ini waktunya untuk memulai kembali dan melakukan restrukturisasi semua liga yang ada. Liga domestik saat ini tampak dikendalikan oleh satu tangan. Wasit seperti ternak, diberi makan, dibersihkan, dan tak pernah dihukum dalam kesempatan spesial,” ujarnya seperti dikutip The Thao 247.
Pendukung lain, Syam Along, mencoba melihat sisi positif dari sanksi tersebut. “Beruntungnya ini hanya laga persahabatan yang menghasilkan hukuman, bukan di laga Kualifikasi Piala Asia, jadi poin di klasemen tak akan terlalu terdampak,” katanya.
Sementara itu, Hari Manan menunjukkan sikap pasrah dan realistis. “Perlu memohon apalagi? Membaca keputusan sekali sudah cukup untuk memahami apa yang dikatakan FIFA . Tak perlu membuang waktu pada hal-hal yang tak berguna,” tuturnya.






