Teknologi

Februari 2025: Honor Gemparkan Pasar RI, Jack Ma Berjabat Tangan Xi Jinping, Elon Musk Jadi PNS

Bulan Februari 2025 mencatat sejumlah peristiwa penting di dunia teknologi, mulai dari kembalinya merek ponsel Honor ke pasar Indonesia, rekonsiliasi signifikan antara Jack Ma dan Presiden China Xi Jinping, hingga Elon Musk yang resmi menjadi pegawai pemerintah Amerika Serikat.

Honor Kembali Gemparkan Pasar Smartphone Indonesia

Honor, merek smartphone global, secara resmi kembali menggebrak pasar Indonesia pada Februari 2025. Mereka langsung tancap gas dengan menyiapkan lima produk andalan sebagai amunisi perdana. Lima perangkat tersebut terdiri dari tiga model ponsel, satu laptop, dan satu tablet.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Salah satu produk unggulan yang diperkenalkan adalah Honor Magic V3, ponsel layar lipat dengan desain bodi ultra tipis. Perangkat ini dibekali bingkai paduan aluminium seri 7, memiliki peringkat IPX8 untuk ketahanan air, dan dapat dioperasikan bahkan dengan tangan basah. Layar utama Honor Magic V3 berukuran 7,92 inci, sementara layar luarnya berukuran 6,43 inci. Kedua layar menggunakan panel OLED LTPO, menawarkan kecerahan puncak 5.000 nit untuk konten HDR, serta mendukung 1,07 miliar warna dan Dolby Vision.

Selain itu, Honor juga meluncurkan Honor 200 Pro yang menawarkan desain elegan dan performa tinggi. Ponsel ini hadir dengan layar OLED 6,78 inci beresolusi 1,5K (1224 x 2700 piksel) dengan refresh rate 120 Hz dan kecerahan hingga 4000 nits. Ditenagai oleh Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3, Honor 200 Pro tersedia dengan pilihan RAM 12 GB atau 16 GB, serta penyimpanan internal mulai dari 256 GB hingga 1 TB.

Produk lainnya meliputi Honor X9c, sebuah smartphone mid-range yang menonjolkan ketahanan fisik dan kapasitas baterai besar. Untuk segmen laptop, Honor menghadirkan Honor MagicBook Art 14, laptop premium yang memadukan desain ultra-ringan dengan performa tinggi. Terakhir, Honor Pad 9 hadir sebagai tablet mid-range dengan spesifikasi kompetitif untuk kebutuhan hiburan, produktivitas, dan gaming ringan.

Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek, Disambut Bak Pahlawan di Kampung Halaman

Kesuksesan besar kecerdasan buatan (AI) DeepSeek telah mengangkat nama penciptanya, Liang Wenfeng, menjadi sosok yang sangat populer di China. Saat pulang kampung ke desa kecilnya di selatan China untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga, Liang disambut layaknya pahlawan oleh warga desa.

Pria berusia 40 tahun itu semakin dicintai warga setempat setelah DeepSeek berhasil menyaingi perusahaan AI di negara-negara Barat. Menurut laporan Financial Times, Liang pulang ke Desa Mililing, sebuah komunitas kecil di Provinsi Guangdong, China, ditemani beberapa pengawal.

Rumah keluarga Liang mendadak ramai dikunjungi warga yang penasaran ingin melihat tempat bos teknologi tersebut dibesarkan. Meski popularitasnya meroket, Liang memilih untuk tidak banyak berbicara di depan umum dan menghindari sorotan publik. Sikap ini tidak mengherankan, mengingat nasib CEO sukses asal China seperti Jack Ma dan Pony Ma yang gerak-geriknya sering diawasi pemerintah.

Liang Wenfeng menempuh pendidikan dasarnya di desa tersebut sebelum melanjutkan ke SMP Wuchuan, sebuah sekolah ternama di wilayahnya. Pada tahun 2002, ia meraih nilai tinggi dalam ujian masuk universitas negeri, Gaokao, yang membawanya diterima di Universitas Zhejiang.

Elon Musk Resmi Jadi Pegawai Pemerintah AS

Pada Februari 2025, Elon Musk, manusia terkaya di dunia, secara resmi menjadi pegawai pemerintah Amerika Serikat. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa Musk adalah “pegawai pemerintah istimewa” atau special government employee (SGE).

Musk bertugas di Department of Government Efficiency (DOGE) yang memiliki misi menghemat pengeluaran negara dan meningkatkan efisiensi. “Elon Musk adalah pegawai pemerintah istimewa dan telah mematuhi semua hukum federal,” tegas Leavitt.

Meski tidak diberi kantor tersendiri di Gedung Putih, Musk dan timnya bekerja di kantor personel federal di sana. Ia juga dilaporkan mendapatkan izin keamanan rahasia tingkat tinggi, yang memungkinkannya mengakses informasi-informasi sensitif.

Salah satu tindakan awal Musk adalah menutup kantor pusat US Agency for International Development (USAID). Garis polisi menghalangi akses ke lobi, dan ratusan karyawannya terkunci dari sistem komputer. Musk menyatakan bahwa Presiden Trump mengizinkannya menutup USAID, dan ia menambahkan di platform X, “USAID sudah tidak bisa diperbaiki.”

Jack Ma Berjabat Tangan dengan Xi Jinping, Sinyal Rekonsiliasi

Februari 2025 menjadi saksi rekonsiliasi penting antara pendiri Alibaba, Jack Ma, dengan Presiden China, Xi Jinping. Peristiwa ini dinilai sangat signifikan bagi iklim bisnis di China.

Dalam sebuah pertemuan dengan para taipan bisnis China di Beijing, Jack Ma terlihat duduk di barisan depan bersama bos raksasa teknologi lainnya, termasuk Pony Ma dari Tencent. Xi Jinping dan Jack Ma terlihat saling menyapa dan berjabat tangan dalam acara yang digelar di Great Hall of the People tersebut.

Kemunculan Jack Ma di pertemuan tingkat tinggi para eksekutif teknologi papan atas China ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Pemerintah China terhadap sektor swasta, sekaligus menjadi tanda bahwa Jack Ma telah kembali ke panggung utama. Pemerintah China berupaya membangkitkan kepercayaan diri sektor swasta di tengah perlambatan ekonomi dan persaingan ketat dengan Amerika Serikat.

Meskipun Ma tidak berbicara dalam pertemuan tersebut, jabat tangannya dengan Xi Jinping yang terekam di televisi nasional melambangkan mencairnya hubungan mereka. Ini juga mengisyaratkan bahwa Beijing kini lebih terbuka untuk kerja sama erat dengan para pelaku utama sektor swasta.

Sebelumnya, Beijing memulai regulasi ketat terhadap perusahaan teknologi besar di negara itu pada akhir tahun 2020, menyusul kekhawatiran bahwa mereka tumbuh terlalu besar dan kuat. Pemicunya adalah pidato Jack Ma pada akhir tahun 2020 yang mengkritik sistem keuangan China.

Mureks