Dampak Covid-19, Omzet Pedagang Susu Kedelai Keliling Menurun

oleh
oleh

EMPATLAWANG – Harga komoditas kedelai terus merangkak naik hingga capai Rp.10 ribu dizaman pandemi covid-19, membuat penjual susu kedelai mulai merasakan dampaknya.

Nani Hanafia (68), salah satu penjual susu kedelai keliling, mengatakan bila kebanyakan pelanggannya adalah tenaga kerja dan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang. Namun terjadinya kenaikan harga kedelai, tingkat penjualan mengalami penyusutan.

“biasa setiap hari banyak yang membeli susu kedelai ini di sini, di lingkungan pemkab Empat Lawang. Jumlahnya lumayan banyak. Tapi sejak kedelai naik jadi kami menaikkan harga, namun yang beli jadi berkurang,” ujar Nani hanafia saat dibincangi wartawan saat berjualan dilingkungan pemkab empatlawang. Kamis (28/1).

Menurut laki-laki yang sudah 14 tahun berjualan susu kedelai keliling, harga kedelai di pasar saat ini sudah mengalami kenaikan yang dulunya Rp.3.500 per-kg menjadi Rp 10.000 per-kg sejak desember lalu.

“Kenaikan harga kedelai itu cukup memukul usaha kami, karena kedelai merupakan bahan baku susu kedelai, sehingga usaha kami pun terpaksa menaikan harga yang mulanya seribu rupiah menjadi Rp. 2.500, dulu saya mampu menjual 500 bungkus susu kedelai perharinya, tapi sekarang hanya mampu menjual 100 bungkus sampai 125 bungkus perharinya” katanya.

Ia mengaku, kenaikan harga yang melonjak drastis tersebut, baru sebulan terakhir, sejak masa pandemi covid-19 melanda.

“kanaikan harga kedelai yang cukup drastis, baru sebulan terakhir ini, mungkin karena dampak corona, pelanggan berkurang karena masa kritis sekarang, ditambah harga susu kedelai naik perbungkusnya, jadi tks disini tak mampu untuk membeli” keluhnya.

Ditambahkannya, dirinya lebih memilih menaikkan harga ketimbang membuat kemasan kecil atau mengurangi bahan yang membuat citarasa susu kedelai kami berkurang.

“Menjaga kualitas susu kedelai kami adalah hal yang paling penting, kan kasihan yang beli ada yang langganan sudah bertahun-tahun juga, sayang kalau kualitas susu kedelai kita dikurangi dan ukurannya di perkecil nanti mereka kecewa.” pungkasnya.(ken)