Antonio Conte tengah menghadapi tren negatif saat memimpin timnya berlaga di kompetisi Eropa. Kekalahan terbaru Napoli dari Benfica di Liga Champions menjadi sorotan, memunculkan pertanyaan mengenai performa tim di kancah internasional.
Tren Berbeda di Liga Domestik dan Eropa
Napoli baru saja menelan kekalahan 0-2 dari Benfica di Liga Champions. Hasil ini menambah daftar minor Partenopei di kompetisi tersebut, dengan total tiga kekalahan dari enam pertandingan yang telah dilakoni. Saat ini, Napoli tertahan di peringkat ke-23 klasemen Liga Champions dengan raihan tujuh poin, menyisakan dua laga krusial untuk menentukan nasib mereka.
Performa Napoli di Liga Champions ini berbanding terbalik dengan kiprah mereka di Liga Italia Serie A. Di kompetisi domestik, pasukan Conte menunjukkan performa gemilang dengan menduduki posisi kedua klasemen sementara. Mereka mengumpulkan 31 poin, hanya kalah selisih gol dari AC Milan yang memuncaki klasemen.
Analisis Fabio Capello
Antonio Conte memang memiliki rekam jejak yang kurang memuaskan di Liga Champions. Ia tercatat pernah gagal membawa Juventus, Chelsea, dan Inter Milan meraih hasil maksimal di pentas Eropa. Mantan pelatih legendaris, Fabio Capello, memberikan pandangannya mengenai fenomena ini.
“Saya rasa tidak demikian (masalah taktik). Jika Anda mendominasi di Italia atau Inggris, liga tempat Conte juara, itu berarti Anda memberikan sesuatu yang positif dalam hal sistem permainan Anda,” ujar Capello kepada Gazzetta.
Capello menduga akar masalahnya lebih bersifat psikologis. “Menurut saya, ini lebih merupakan masalah psikologis. Saat bermain di kompetisi Eropa, Anda harus yakin dengan kekuatan Anda, menemukan ketenangan tertentu, dan mengambil risiko tanpa takut untuk bersikap berani.”
“Mungkin, Conte, dilihat dari hasil yang ia raih di Eropa, tidak mampu menularkan hal ini kepada tim,” Capello menegaskan.
(Video Hojlund Bawa Napoli ke Puncak Usai Pecundangi Juventus)






