Buruan, Ada Beras Rp 5.000 Per Kilo di Pasar Tradisional Sumsel

oleh
oleh
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan mengambil langkah memberikan subsidi terhadap harga bahan pangan seperti beras
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya saat mouncing Operasi Pasar di Kota Palembang.

MUREKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan mengambil langkah memberikan subsidi terhadap harga bahan pangan seperti beras. Langkah ini diambil untuk mengendalikan laju inflasi di wilayah Propinsi Sumatera Selatan.

“Sumsel ini swasembada beras. Jadi, tidak ada alasan harga beras di Sumsel ini mahal,” ungkap Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya, ketika memulai operasi pasar di Pasar Lemabang Palembang, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga :Program Desa Cantik Sinergi Dengan GSMP Sumsel

Apalagi, Sumsel merupakan salah satu daerah penghasil beras di Indonesia. Bahkan produksi beras di Sumsel lebih banyak dari kebutuhan masyarakat Sumsel.
“Sebab itulah, kita berikan subsidi terhadap harga beras ini untuk masyarakat. Ini upaya kita membantu masyarakat yang terdampak inflasi akibat naiknya harga BBM,” tuturnya.

Menurutnya, operasi pasar tersebut akan digelar secara merata di 30 pasar tradisional. “Kita berikan subsidi hingga Rp 6 ribu per kg. Jadi masyarakat bisa mendapatkan beras hanya dengan harga Rp5 ribu per kilonya,” terangnya.

Baca Juga :Kronologis Insiden Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Dia menyebut, selain untuk membantu masyarakat, upaya itu juga dilakukan meredakan keresahan masyarakat karena melonjaknya harga pangan.

“Kita harapkan dengan upaya semacam ini berdampak baik bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat,” harapnya.

Mawardi mengingatkan, agar operasi pasar tersebut dapat dilakukan tepat sasaran. Sebab subsidi diutamakan untuk masyarakat yang menengah ke bawah. “Jadi untuk masyarakat yang ekonominya berkecukupan jangan ambil kesempatan,” pesannya.

Baca Juga :Mencekam, Barakuda Ditumpangi Pemain dan Ofisial Persebaya Dikepung Massa

Dia berharap, langkah itu dapat diteruskan Pemkot maupun Pemkab yang ada di Sumsel. “Pemkot dan Pemkab juga harus melakukan langkah semacam ini. Pengendalian inflasi ini merupakan tugas bersama,” bebernya.

Selain operasi pasar, Wagub Mawardi juga meninjau langsung harga sejumlah komoditi. Kesempatan itu juga dimanfaatkannya untuk mensosialisasikan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).
Dimana dia berharap, GSMP tersebut dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk memproduksi pangan.

Baca Juga :Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, 127 Orang Tewas 

“Saat ini masyarakat terbiasa untuk membeli pangan. Nah, saat ini kita ingin ubah pola pikir itu. Bagaimana caranya agar untuk kebutuhan pangan, masyarakat memproduksinya sendiri dengan GSMP ini. Jadi kebutuhan pangan itu dipenuhi degan memproduksinya sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan, operasi pasar tersebut merupakan kerjasama dengan Perum Bulog Wilayah Sumsel.

“Operasi pasar ini akan dilakukan di 30 pasar tradisional. Ada 150 ton beras yang akan kita siapkan hasil kerjasama dengan Perum Bulog,” katanya.

Baca Juga :Aremania Ungkap Pemicu Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Dimana, lanjutnya, dalam operasi pasar tersebut masyarakat hanya membayar Rp 5 ribu untuk satu Kg beras.

“Untuk pasar ini, kita siapkan 500 karung beras atau sebanyak 5 ton beras yang akan dijual. Ini bagian dari komitmen kita dalam pengendalian inflasi,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Erwin Soeriadimadja, Kepala Kanwil Perbendaharaan Sumsel Lydia K Chirstyana, Kepala Perum Bulog Eko Hari Kuncahyo, Kepala BBPOM Zulkifli, Kepala BPS Sumsel Zulkipli, Direktur Operasional Pemuda Pasar Palembang Jaya Seri Banun.(rel)