Perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi telah menciptakan tantangan sekaligus peluang besar bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Untuk memastikan Indonesia tetap kompetitif di kancah global menuju tahun 2045, peningkatan kualitas SDM menjadi krusial. Sebuah buku berjudul “Generasi Emas 2045: Apa yang Membuat Kita Berbeda?” hadir sebagai kompilasi gagasan lintas disiplin yang mengupas tuntas masa depan SDM di Tanah Air.
Buku ini merupakan hasil semiloka yang difasilitasi oleh Indonesian International Education Foundation (IIEF), melibatkan akademisi, pelaku industri, pendidik, dan pemimpin muda. Tujuannya adalah merumuskan strategi komprehensif dalam menghadapi era disrupsi teknologi.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Modal Sosial dan Budaya sebagai Kekuatan Unik
Salah satu poin krusial yang diangkat dalam buku tersebut adalah keyakinan bahwa teknologi, termasuk AI, tidak akan sepenuhnya menggantikan peran manusia. Indonesia memiliki modal sosial yang kuat, ditandai dengan kemampuan adaptasi tinggi, etos kerja gigih, budaya gotong royong, serta ketahanan dalam menghadapi krisis. Faktor-faktor unik ini dianggap sebagai keunggulan khas yang harus terus dipertahankan dan diperkuat melalui pendidikan serta pelatihan berkelanjutan.
Reformasi Pendidikan untuk SDM yang Siap Kerja
Buku “Generasi Emas 2045” juga menyoroti urgensi pembangunan jembatan yang kokoh antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Reformasi yang diusulkan mencakup penyusunan standar kompetensi mentor yang lebih jelas, perbaikan kurikulum magang nasional, serta evaluasi pelaksanaan magang yang terukur. Langkah ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pengalaman kerja nyata yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kolaborasi Multi-disipliner dan Lintas Generasi
Lebih dari 25 kontributor dari berbagai bidang, seperti pendidikan, bisnis, kebijakan publik, dan psikologi, turut berpartisipasi dalam penyusunan buku ini. Pendekatan multi-disipliner ini memberikan gambaran menyeluruh terkait penguatan karakter, pengembangan kepemimpinan, serta sinergi antar sektor. Dialog antara generasi X, Y, dan Z juga ditekankan sebagai elemen penting untuk memperkaya perspektif dalam mempersiapkan SDM yang adaptif dan inovatif.
Optimisme dari Para Kontributor
Dr. Bahrul Fuad, Komisioner Komnas Perempuan sekaligus salah satu kontributor, mengungkapkan optimisme terhadap karya ini. Ia berharap buku tersebut dapat menjadi sumber inspirasi di tengah derasnya arus informasi yang seringkali membingungkan. “Buku ini membuka sudut pandang yang lebih jernih dan optimistis mengenai masa depan Indonesia,” ujarnya.
Senada, Diana Kartika, Direktur IIEF, menyampaikan bahwa buku ini merupakan kontribusi strategis untuk memperluas akses pendidikan dan meningkatkan kapasitas masyarakat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar generasi dan sektor demi membangun Indonesia yang inklusif dan kompetitif.
Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045
Secara garis besar, “Generasi Emas 2045” merumuskan beberapa langkah penting bagi pembangunan SDM Indonesia di era AI:
- Transformasi pendidikan berbasis pengalaman nyata dan pembinaan karakter sejak dini.
- Penguatan kepemimpinan dan kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan global.
- Reformasi magang dan pelatihan kerja yang terstruktur dan terukur.
- Pengembangan kapasitas SDM secara berkelanjutan guna adaptasi pada teknologi baru.
Melalui pendekatan multidimensional ini, Indonesia diharapkan siap menata ulang arah pembangunan SDM agar tetap relevan dan kompetitif di tengah disrupsi teknologi. Buku “Generasi Emas 2045” menjadi panduan awal yang menggabungkan pengalaman serta harapan berbagai pihak dalam membangun kualitas manusia Indonesia yang tangguh dan adaptif.






